Minggu, 30 Desember 2012

Metamorfosa Logo Bank Indonesia (UAS)


UJIAN AKHIR SEMESTER
SEJARAH INDONESIA
METAMORFOSA LOGO BANK INDONESIA







Nawang Saputi Tandayu
4423126872
JURUSAN : SEJARAH
PROGRAM STUDI D3 USAHA JASA PARIWISATA





FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2012

Museum Bank Indonesia merupakan salah satu museum yang terdapat  di Jakarta, Indonesia. Museum ini berada di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (dekat stasiun Kota), area tersebut adalah bekas gedung peninggalan De Javasche Bank yang merupakan cagar budaya yang dulu juga di jadikan gedung Bank Indonesia. Gedung De Javasche Bank memiliki unsur aliran neo-klasikal dan dipadu dengan pengaruh lokal yang pertama kali di bangun pada tahun 1828.
Di Museum Bank Indonesia ini menyediakan informasi tentang peran Bank Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sebelum datangnya bangsa barat ke Nusantara sampai tahun 1953, yaitu dibentuknya Bank Indonesia. Selain itu, juga dibuatnya kebijakan-kebijakan, latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia terhadap masyarakat sekitar sampai dengan tahun 2005.
Semua barang berharga yang terdapat di Museum Bank Indonesia dikemas secara rapi dan semenarik mungkin dengan memanfaatkan alat atau teknologi modern dan juga multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga pengunjung yang datang ke museum ini merasa nyaman. Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang tersusun dengan rapi dan terlihat menarik juga unik.
Dalam peresmian Museum Bank Indonesia ini, dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan. Tahap pertama, yaitu (soft opening) mulai dibuka untuk masyarakat umum yang dipimpin oleh Gubernur Bank Indonesia pada saat itu, yaitu Burhanuddin Abdullah pada tanggal 15 Desember 2006. Tahap kedua atau peresmian yang kedua (grand opening) pada tanggal 21 Juli 2009 yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia saat ini, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.
Pengunjung yang datang ke Museum Bank Indonesia ini tidak dikenakan biaya masuk sama sekali. Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin dan hari libur nasional.

Latar Belakang Pendirian Museum Bank Indonesia


Bank Indonesia merupakan bank yang memiliki peran sebagai bank sentral yang sangat penting bagi perekonomian nasional karena masyarakat langsung yang akan merasakan dampak dari kebijakan-kebijakan yang telah dibentuk oleh Bank Indonesia.
1 Juli 1953 adalah tanggal berdirinya Bank Indonesia, bank inilah yang telah melayani kepentingan bangsa dan negara selama lebih dari setengah abad lamanya.
Tapi sering sekali terjadi kesalahan persepsi masyarakat terhadap Bank Indonesia. Hal ini terjadi karena ternyata masih banyak masyarakat yang tidak mengenal Bank Indonesia terutama kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh bank tersebut. Salah satu hal yang membuat masyarakat sering memberikan respon negatif terhadap Bank Indonesia adalah kurang lengkap dan akuratnya informasi yang dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat.
Dengan semakin bertambahnya usia Bank Indonesia, yaitu kurang lebih setengah abad, maka membuat Bank Indonesia lebih lama berdiri mengingat pendahulunya, yakni De Javasche Bank yang berdiri sekitar 177 tahun yang lalu (lebih tepatnya berdiri pada tahun 1828).
Gedung ini dulunya dibangun dan digunakan oleh De Javasche Bank hingga dilanjutkan pemakaiannya oleh Bank Indonesia dan pada saat Bank Indonesia pindah maka gedung ini kosong. Padahal gedung ini memiliki nilai sejarah yang tinggi hanya saja tidak dimanfaatkan dan dijaga dengan baik sehingga gebung Museum Bank Indonesia ini terancam rusak parah.
Bangunan tersebut telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah. Di dalam gedung Bank Indonesia juga terdapat benda-bendan dan dokumen-dokumen bersejarah yang harus dirawat dan dijaga agar informasi yang ada didalamnya tidak sia-sia dan bermanfaat bagi masyarakat untuk menambah ilmu pengetahuan terutama sejarah.

Bank Indonesia diharapkan akan menjadi pelopor dari revitalisasi gedung-gedung bersejarah yang terdapat di daerah Kota dan juga dicanangkan sebagai daerah pengembangan kota lama Jakarta. Harapan itu dapat terealisasikan dengan cara melestarikannya. Dengan landasan keingingan dari adanya Bank Indonesia untuk dapat memberikan ilmu pengetahuan tambahan tentang peran Bank Indonesia dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Juga memberikan pemahaman akan latar belakang dibuatnya kebijakan serta dampak negatif dan positif dengan adanya kebijakan-kebijakan Bank Indonesia.
Akhirnya Museum Bank Indonesia di bangun dengan memanfaatkan gedung yang telah ada dengan mengadakan sedikit renovasi agar terlihat lebih menarik, pembangunan itu di putuskan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia.
Hal ini yang menjadi salah satu pertimbangan timbulnya sebuah ide akan pentingnya keberadaan Museum Bank Indonesia bagi bangsa Indonesia dan juga yang diharapkan untuk dapat menjadi suatu lembaga yang dijadikan sebagi tempat mengumpulkan, menyimpan, merawat, mengamankan, serta memanfaatkan beragam benda-benda yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang Bank Indonesia.
Walaupun saat ini telah banyak berdiri museum yang berkaitan dengan sejarah Bank Indonesia, tapi museum tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
Tujuan Didirikannya Museum Bank Indonesia
Untuk meningkatkan pembangunan kawasan kota lama sebagai salah satu daerah tujuan wisata di DKI Jakarta, pemerintah menetapkan gedung Bank Indonesia ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya dengan memanfaatkan gedungnya menjadi Museum Bank Indonesia.
Agar dapat mendorong perkembangan sektor pariwisata, keberadaan museum ini diharapkan dapat sejalan dengan satu tujuan bersama museum-museum lain yang sudah ada di sekitar Kota Tua ini, seperti Museum Fatahillah, Museum Keramik, Museum, Bahari di daerah Pasar ikan, dan juga Museum Wayang. Sebuah harapan yang di inginkan Bank Indonesia adalah dapat mewujudkan museum bank sentral di Indonesia yang bermanfaat dan mendapat nilai penting dari masyarakat. Bank Indonesia memiliki misi untuk dapat mengumpulkan, menyimpan, mencari, serta merawat baik benda-benda maupun dokumen bersejarah yang kini telah dimiliki. Kita sebagai penerus bangsa dan calon guiding yang handal harus bisa memberikan suatu informasi secara lengkap dan detail, dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat luas sehingga harapan-harapan dari Bank Indonesia dapat terwujud.
Selain sebagai tujuan wisata dan sarana rekreasi, Museum Bank Indonesia juga diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh siswa, mahasiswa, atau wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin mengetahui tugas dan fungsi di dirikannya Bank Indonesia. Dengan begitu fungsi humas dapat lebih terlihat dalam meningkatkan image Bank Indonesia sebagai bank sentral.
Jika dilihat dari beberapa aspek, di antaranya aspek kelembagaan, moneter, perbankan, serta sistem pembayaran diharapkan fungsi Bank Indonesia ini sesuai dengan karakteristik Bank Indonesia dan juga apa yang telah direncanakan. Rencana pembangunan museum Bank Indonesia merupakan suatu rencana yang mewah bagi Indonesia dilihat dari keterbatasan dan kesulitan yang ditemui karena dalam mewujudkan Museum Bank Indonesia sangat diperlukan keuletan, kegigihan, serta ketelitian yang tinggi. Maka diperlukan pula kerjasama dengan beberapa ahli di bidang permuseuman mengingat Indonesia belum seperti negara-negara maju yang juga memiliki orang-orang jenius.
Persiapan secara fisik terus dilakukan dalam upaya pembangunan, bahkan Museum Bank Indonesia ini dibentuk sedemikian rupa denagn bentuk cyber museum. Cyber museum maksudnya, yakni menceritakan perjalan panjang Bank Indonesia dalam bidang moneter, perbankan, kelembagaan, dan juga sistem pembayaran.
Visi dan Misi Museum Bank Indonesia
·           Dasar Filosofis
Bank Indonesia merupakan satu-satunya bank sentral yang dimiliki dan berada di Indonesia, yang juga hasil campur tangan pemerintah yang dalam menjalankan tugasnya, Bank Indonesia dapat menggunakan jaringan kantor di daerahnya. Sehingga Bank Indonesia menjadi satu-satunya lembaga yang layak untuk memiliki peran dan fungsi sebagai bank sentral di Indonesia. Hal ini telah di atur dalam UU No. 23 tahun 1999.
Museum Bank Indonesia dapat dikatakan menjadi bibirnya Bank Indonesia. Karena Museum Bank Indonesia inilah yang akan memberikan informasi tentang peran dan tugas bank sentral di Indonesia, sehingga perlu memperluas berbagai cakupan sarana secara nasional. Dengan kata lain harus memberikan informasi tentang pelaksanannya di daerah-daerah bukan hanya informasi tentang kebijakan-kebijakan yang telah dibuat. Hal ini juga dapat dilakukan dengan cara membangun Museum Mini Bank Indonesia di daerah-daerah lain. Gedungnya pun dapat memanfaatkan gedung-gedung yang sudah tidak digunakan sehingga tidak merusak tatanan kota di daerah tersebut. Saat ini pembangunan Museum Mini Bank Indonesia telah direalisasikan di daerah Padang.
·           Misi
Memanfaatkan teknologi informasi yang sudah ada sebagai sarana pendidikan yang menarik sehingga masyarakat dapat tertarik. Hal-hal itu mengenai :
1.    Fungsi dan peran Bank Indonesia dari waktu ke waktu
2.    Gedung cagar budaya milik Bank Indonesia dan benda-benda koleksi yang terkait dengan sejarah Bank Indonesia, termasuk pelestariannya
3.    Ilmu pengetahuan ekonomi, moneter, dan perbankan yang diperlukan masyarakat setempat
·           Visi
Visi yang ingin dicapai oleh Museum Bank Indonesia adalah menjadi wahana sumber informasi tentang sejarah Bank Sentral Indonesia yang terpercaya, informatif, modern dan menarik yang dikelola secara profesional

PROGRAM UTAMA MUSEUM BANK INDONESIA
·           Jelajah Museum
Salah satu program yang dibuat pihak Museum Bank Indonesia. Program ini bertujuan untuk membrikan informasi tentang peran dan fungsi Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia yang juda sebagai sarana pendidikan dan rekreasi bagi masyarakat luas. Proses pembelajarannya seperti menjelajah, karena setiap orang dapat menyusuri setiap bangunan bersejarah Bank Indonesia dari masa ke masa. Namun peserta wajib mendaftarkan diri terlebih dahulu agar dapat mengikuti kegiatan ini.
·           Forum Diskusi
Program forum diskusi yang terbuka bagi mahasiswa dan umum ini bertujuan sebagai sarana bertukar pikiran dan membekali mahasiswa dan umum tentang fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia. Program ini juga sebagai salah satu pembuktian bahwa diskusi dapat dilakukan dimana saja, kapan saja. Tempatnya pun tidak hanya di dalam kelas, tapi bisa dilakukan di tempat yang lebih menarik sehingga mahasiswa dan umum lebih nyaman pada saat proses pembelajaran.
·           Ragam Interaksi
Museum Bank Indonesia berusaha untuk menjadi museum yang tidak menjadi museum yang membosankan. Museum ini selalu mengadakan berbagai acara-acara menarik seperti pentas musik sore, pemutaran film, peluncuran buku dan lain sebagainya dengan melibatkan para komunitas seni budaya, sanggar belajar, dan bermain anak-anak, pecinta gedung tua dan museum, peneliti sejarah, serta komunitas lainnya untuk bekerjasama dalam menyukseskan acara tersebut.
·           Galeri Budaya
Untuk menumbukan sikap cinta seni, budaya, dan sejarah, Museum Bank Indonesia membuat program edukatif-kultural Galeri Budaya, yaitu kegiatan pameran temporer, baik yang berskala nasional maupun internasional. Dalam perwujudan progran ini Museum Bank Indonesia melibatkan berbagai pihak untuk di ajak bekerjasama.


Metaformosa Logo Bank Indonesia

Logo Bank Indonesia berakar pada logo De Javasche Bank, dan telah mengalami proses metamorfosa yang panjang serta berliku. Di Awal berdirinya, logo bank mengadaptasi logo De Javasche Bank dengan mengubah huruf J menjadi huruf I tanpa mengubah unsur lainnya.
Seiring dengan perkembangan jaman dengan pertimbangan estetik dan citra bank sentral yang diembannya, logo Bank Indonesia diubah menjadi lebih solid, tegas, dan berwibawa seperti yang kita lihat sekarang ini.
Logo De Javasche Bank yang ditampilkan bukanlah logo resmi melainkan logo-logo yang muncul pada uang-uang terbitan De Javasche Bank. Logo Bank Indonesia samoau akhir tahun 1980-an juga merupakan logo yang tampil pada uang-uang terbitan Bank Indonesia dan bukan merupakan logo resmi. Baru tiga logo sejak 1990-an yang merupakan logo resmi yang digunakan sebagai logo korporat.

Perkembangan Logo Bank Indonesia dari tahun 80-an sampai 2000-an
  
  
   
  
  
  



DAFTAR PUSTAKA

Kasali, Rhenald, 2011, Bagaimana Memetakan Perubahan di abad 21 & Keluar dari Perangkap comfort Zone.
J, Panglaykim, 2011, Prinsip-prinsip Kemajuan Ekonomi.
Rothbard, Murray N, 2008, Mystery of Banking.




1 komentar:

  1. thank you atas informasinya, bisa juga mampir ke blog mengenai pinjaman online jika berkenan, terima kasih

    BalasHapus