UJIAN
AKHIR SEMESTER
SEJARAH
INDONESIA
METAMORFOSA
LOGO BANK INDONESIA
Nawang Saputi Tandayu
4423126872
JURUSAN : SEJARAH
PROGRAM STUDI D3 USAHA JASA
PARIWISATA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2012
Museum Bank Indonesia merupakan salah satu museum yang terdapat di Jakarta,
Indonesia. Museum
ini berada di
Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (dekat stasiun Kota), area tersebut adalah bekas gedung peninggalan De Javasche Bank yang merupakan cagar budaya yang dulu juga di
jadikan gedung Bank Indonesia. Gedung De
Javasche Bank memiliki unsur aliran neo-klasikal dan dipadu dengan pengaruh
lokal yang pertama kali di bangun pada tahun 1828.
Di Museum Bank Indonesia ini menyediakan informasi
tentang peran Bank Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia yang dimulai
sebelum datangnya bangsa barat ke Nusantara sampai tahun 1953, yaitu
dibentuknya Bank Indonesia. Selain itu, juga dibuatnya kebijakan-kebijakan,
latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia terhadap masyarakat sekitar
sampai dengan tahun 2005.
Semua barang berharga yang terdapat di Museum Bank
Indonesia dikemas secara rapi dan semenarik mungkin dengan memanfaatkan alat
atau teknologi modern dan juga multi media, seperti
display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga pengunjung yang datang ke museum ini
merasa nyaman. Selain itu terdapat pula fakta dan
koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti
pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang
numismatik yang tersusun dengan rapi
dan terlihat menarik juga unik.
Dalam peresmian Museum Bank Indonesia ini,
dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan. Tahap pertama, yaitu (soft opening)
mulai dibuka untuk masyarakat umum yang dipimpin oleh Gubernur Bank Indonesia
pada saat itu, yaitu Burhanuddin Abdullah pada tanggal 15 Desember 2006. Tahap
kedua atau peresmian yang kedua (grand opening) pada tanggal 21 Juli 2009 yang
dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia saat ini, yaitu Susilo Bambang
Yudhoyono.
Pengunjung yang datang ke Museum Bank Indonesia
ini tidak dikenakan biaya masuk sama sekali. Museum ini buka setiap hari
kecuali hari Senin dan hari libur nasional.
Latar
Belakang Pendirian Museum Bank Indonesia
Bank Indonesia merupakan bank yang
memiliki peran sebagai bank sentral yang sangat penting bagi perekonomian
nasional karena masyarakat langsung yang akan merasakan dampak dari
kebijakan-kebijakan yang telah dibentuk oleh Bank Indonesia.
1 Juli 1953 adalah tanggal berdirinya
Bank Indonesia, bank inilah yang telah melayani kepentingan bangsa dan negara
selama lebih dari setengah abad lamanya.
Tapi sering sekali terjadi kesalahan
persepsi masyarakat terhadap Bank Indonesia. Hal ini terjadi karena ternyata
masih banyak masyarakat yang tidak mengenal Bank Indonesia terutama
kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh bank tersebut. Salah satu hal yang
membuat masyarakat sering memberikan respon negatif terhadap Bank Indonesia
adalah kurang lengkap dan akuratnya informasi yang dapat dipahami dengan mudah
oleh masyarakat.
Dengan semakin bertambahnya usia Bank
Indonesia, yaitu kurang lebih setengah abad, maka membuat Bank Indonesia lebih
lama berdiri mengingat pendahulunya, yakni De
Javasche Bank yang berdiri sekitar 177 tahun yang lalu (lebih tepatnya
berdiri pada tahun 1828).
Gedung ini dulunya dibangun dan digunakan oleh De Javasche Bank hingga dilanjutkan
pemakaiannya oleh Bank Indonesia dan pada saat Bank Indonesia pindah maka
gedung ini kosong. Padahal gedung ini memiliki nilai sejarah yang tinggi hanya
saja tidak dimanfaatkan dan dijaga dengan baik sehingga gebung Museum Bank
Indonesia ini terancam rusak parah.
Bangunan tersebut telah ditetapkan sebagai bangunan
cagar budaya oleh pemerintah. Di dalam gedung Bank Indonesia juga terdapat
benda-bendan dan dokumen-dokumen bersejarah yang harus dirawat dan dijaga agar
informasi yang ada didalamnya tidak sia-sia dan bermanfaat bagi masyarakat
untuk menambah ilmu pengetahuan terutama sejarah.
Bank Indonesia diharapkan akan menjadi pelopor
dari revitalisasi gedung-gedung bersejarah yang terdapat di daerah Kota dan
juga dicanangkan sebagai daerah pengembangan kota lama Jakarta. Harapan itu
dapat terealisasikan dengan cara melestarikannya. Dengan landasan keingingan
dari adanya Bank Indonesia untuk dapat memberikan ilmu pengetahuan tambahan
tentang peran Bank Indonesia dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Juga
memberikan pemahaman akan latar belakang dibuatnya kebijakan serta dampak
negatif dan positif dengan adanya kebijakan-kebijakan Bank Indonesia.
Akhirnya Museum Bank Indonesia di bangun dengan
memanfaatkan gedung yang telah ada dengan mengadakan sedikit renovasi agar
terlihat lebih menarik, pembangunan itu di putuskan oleh Dewan Gubernur Bank
Indonesia.
Hal ini yang menjadi salah
satu pertimbangan timbulnya sebuah
ide akan pentingnya keberadaan Museum Bank Indonesia bagi bangsa Indonesia dan
juga yang diharapkan untuk dapat menjadi suatu lembaga yang dijadikan sebagi
tempat mengumpulkan, menyimpan, merawat, mengamankan, serta memanfaatkan
beragam benda-benda yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang Bank Indonesia.
Walaupun saat ini telah banyak berdiri museum yang
berkaitan dengan sejarah Bank Indonesia, tapi museum tersebut belum
dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
Tujuan
Didirikannya Museum Bank Indonesia
Untuk meningkatkan
pembangunan kawasan kota lama sebagai salah satu daerah tujuan wisata di DKI
Jakarta, pemerintah menetapkan gedung Bank Indonesia ditetapkan sebagai
bangunan cagar budaya dengan memanfaatkan gedungnya menjadi Museum Bank
Indonesia.
Agar dapat mendorong perkembangan sektor
pariwisata, keberadaan museum ini diharapkan dapat sejalan dengan satu tujuan
bersama museum-museum lain yang sudah ada di sekitar Kota Tua ini, seperti
Museum Fatahillah, Museum Keramik, Museum, Bahari di daerah Pasar ikan, dan
juga Museum Wayang. Sebuah harapan yang di inginkan Bank Indonesia adalah dapat
mewujudkan museum bank sentral di Indonesia yang bermanfaat dan mendapat nilai
penting dari masyarakat. Bank Indonesia memiliki misi untuk dapat mengumpulkan,
menyimpan, mencari, serta merawat baik benda-benda maupun dokumen bersejarah
yang kini telah dimiliki. Kita sebagai penerus bangsa dan calon guiding yang handal
harus bisa memberikan suatu informasi secara lengkap dan detail, dengan bahasa
yang mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat luas sehingga
harapan-harapan dari Bank Indonesia dapat terwujud.
Selain sebagai tujuan wisata dan sarana rekreasi,
Museum Bank Indonesia juga diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan dan
penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh siswa, mahasiswa, atau wisatawan
domestik maupun mancanegara yang ingin mengetahui tugas dan fungsi di
dirikannya Bank Indonesia. Dengan begitu fungsi humas dapat lebih terlihat
dalam meningkatkan image Bank Indonesia sebagai bank sentral.
Jika dilihat dari beberapa aspek, di antaranya
aspek kelembagaan, moneter, perbankan, serta sistem pembayaran diharapkan
fungsi Bank Indonesia ini sesuai dengan karakteristik Bank Indonesia dan juga
apa yang telah direncanakan. Rencana pembangunan museum Bank Indonesia
merupakan suatu rencana yang mewah bagi Indonesia dilihat dari keterbatasan dan
kesulitan yang ditemui karena dalam mewujudkan Museum Bank Indonesia sangat
diperlukan keuletan, kegigihan, serta ketelitian yang tinggi. Maka diperlukan
pula kerjasama dengan beberapa ahli di bidang permuseuman mengingat Indonesia
belum seperti negara-negara maju yang juga memiliki orang-orang jenius.
Persiapan secara fisik terus dilakukan dalam upaya
pembangunan, bahkan Museum Bank Indonesia ini dibentuk sedemikian rupa denagn
bentuk cyber museum. Cyber museum maksudnya, yakni menceritakan perjalan
panjang Bank Indonesia dalam bidang moneter, perbankan, kelembagaan, dan juga
sistem pembayaran.
Visi dan
Misi Museum Bank Indonesia
·
Dasar
Filosofis
Bank Indonesia merupakan
satu-satunya bank sentral yang dimiliki dan berada di Indonesia, yang juga
hasil campur tangan pemerintah yang dalam menjalankan tugasnya, Bank Indonesia
dapat menggunakan jaringan kantor di daerahnya. Sehingga Bank Indonesia menjadi
satu-satunya lembaga yang layak untuk memiliki peran dan fungsi sebagai bank
sentral di Indonesia. Hal ini telah di atur dalam UU No. 23 tahun 1999.
Museum Bank Indonesia dapat
dikatakan menjadi bibirnya Bank Indonesia. Karena Museum Bank Indonesia inilah
yang akan memberikan informasi tentang peran dan tugas bank sentral di
Indonesia, sehingga perlu memperluas berbagai cakupan sarana secara nasional.
Dengan kata lain harus memberikan informasi tentang pelaksanannya di
daerah-daerah bukan hanya informasi tentang kebijakan-kebijakan yang telah
dibuat. Hal ini juga dapat dilakukan dengan cara membangun Museum Mini Bank
Indonesia di daerah-daerah lain. Gedungnya pun dapat memanfaatkan gedung-gedung
yang sudah tidak digunakan sehingga tidak merusak tatanan kota di daerah
tersebut. Saat ini pembangunan Museum Mini Bank Indonesia telah direalisasikan
di daerah Padang.
·
Misi
Memanfaatkan
teknologi informasi yang sudah ada sebagai sarana pendidikan yang menarik
sehingga masyarakat dapat tertarik. Hal-hal itu mengenai :
1. Fungsi dan peran Bank Indonesia dari
waktu ke waktu
2. Gedung cagar budaya milik Bank
Indonesia dan benda-benda koleksi yang terkait dengan sejarah Bank Indonesia,
termasuk pelestariannya
3. Ilmu pengetahuan ekonomi, moneter,
dan perbankan yang diperlukan masyarakat setempat
·
Visi
Visi yang ingin dicapai oleh Museum
Bank Indonesia adalah menjadi wahana sumber informasi tentang sejarah Bank
Sentral Indonesia yang terpercaya, informatif, modern dan menarik yang dikelola
secara profesional
PROGRAM
UTAMA MUSEUM BANK INDONESIA
·
Jelajah Museum
Salah satu program yang dibuat pihak Museum Bank
Indonesia. Program ini bertujuan untuk membrikan informasi tentang peran dan
fungsi Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia yang juda sebagai
sarana pendidikan dan rekreasi bagi masyarakat luas. Proses pembelajarannya
seperti menjelajah, karena setiap orang dapat menyusuri setiap bangunan
bersejarah Bank Indonesia dari masa ke masa. Namun peserta wajib mendaftarkan
diri terlebih dahulu agar dapat mengikuti kegiatan ini.
·
Forum Diskusi
Program
forum diskusi yang terbuka bagi mahasiswa dan umum ini bertujuan sebagai sarana
bertukar pikiran dan membekali mahasiswa dan umum tentang fungsi dan peran Bank
Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia. Program ini juga sebagai salah
satu pembuktian bahwa diskusi dapat dilakukan dimana saja, kapan saja.
Tempatnya pun tidak hanya di dalam kelas, tapi bisa dilakukan di tempat yang
lebih menarik sehingga mahasiswa dan umum lebih nyaman pada saat proses
pembelajaran.
·
Ragam
Interaksi
Museum
Bank Indonesia berusaha untuk menjadi museum yang tidak menjadi museum yang
membosankan. Museum ini selalu mengadakan berbagai acara-acara menarik seperti
pentas musik sore, pemutaran film, peluncuran buku dan lain sebagainya dengan
melibatkan para komunitas seni budaya, sanggar belajar, dan bermain anak-anak,
pecinta gedung tua dan museum, peneliti sejarah, serta komunitas lainnya untuk
bekerjasama dalam menyukseskan acara tersebut.
·
Galeri Budaya
Untuk
menumbukan sikap cinta seni, budaya, dan sejarah, Museum Bank Indonesia membuat
program edukatif-kultural Galeri Budaya, yaitu kegiatan pameran temporer, baik
yang berskala nasional maupun internasional. Dalam perwujudan progran ini
Museum Bank Indonesia melibatkan berbagai pihak untuk di ajak bekerjasama.
Metaformosa Logo Bank Indonesia
Logo Bank Indonesia berakar pada logo De
Javasche Bank, dan telah mengalami proses metamorfosa yang panjang serta
berliku. Di Awal berdirinya, logo bank mengadaptasi logo De Javasche Bank
dengan mengubah huruf J menjadi huruf I tanpa mengubah unsur lainnya.
Seiring dengan perkembangan jaman dengan
pertimbangan estetik dan citra bank sentral yang diembannya, logo Bank
Indonesia diubah menjadi lebih solid, tegas, dan berwibawa seperti yang kita
lihat sekarang ini.
Logo De Javasche Bank yang ditampilkan
bukanlah logo resmi melainkan logo-logo yang muncul pada uang-uang terbitan De
Javasche Bank. Logo Bank Indonesia samoau akhir tahun 1980-an juga merupakan
logo yang tampil pada uang-uang terbitan Bank Indonesia dan bukan merupakan
logo resmi. Baru tiga logo sejak 1990-an yang merupakan logo resmi yang
digunakan sebagai logo korporat.
Perkembangan Logo Bank Indonesia dari
tahun 80-an sampai 2000-an
DAFTAR PUSTAKA
Kasali, Rhenald, 2011, Bagaimana Memetakan Perubahan di abad 21
& Keluar dari Perangkap comfort Zone.
J, Panglaykim, 2011, Prinsip-prinsip Kemajuan Ekonomi.
Rothbard, Murray N, 2008, Mystery of Banking.
thank you atas informasinya, bisa juga mampir ke blog mengenai pinjaman online jika berkenan, terima kasih
BalasHapus