UJIAN
TENGAH SEMESTER
SEJARAH
INDONESIA
PERGERAKAN
NASIONAL
Nawang Saputi Tandayu
4423126872
JURUSAN : SEJARAH
PROGRAM STUDI D3 USAHA JASA
PARIWISATA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2012
PENDAHULUAN
Tentu kalian masih ingat bukan dengan
penderitaan rakyat pada masa kolonial Belanda? Penderitaan rakyat itu
diakibatkan adanya berbagai kebijakan kolonial yang merugikan rakyat Indonesia.
Bagaimana perasaan kalian jika melihat rakyat kecil ditindas oleh penjajah?
Tentu merasa sakit dan ingin memberontak, bukan? Demikian halnya yang dialami
oleh para mahasiswa dan pemuda masa itu. Mereka, khususnya mahasiswa STOVIA
berusaha mengadakan perlawanan dengan cara yang halus mengingat cara
pertempuran fisik selalu mengalami kegagalan. Berangkat dari kesadaran dan
kemauan untuk melawan, maka mulai muncul berbagai organisasi pergerakan.
Meskipun masing-masing organisasi memiliki asas dan cara perjuangan yang
berbedabeda, mereka tetap mempunyai satu tujuan yaitu mencapai kemerdekaan.
Pada
awal abad ke-20, pemimpin-pemimpin Indonesia sadar bahwa perlawanan bersenjata
tidak akan berhasil jika perlawanan itu bersifat kedaerahan. Rasa persatuan dan
kebangsaan mulai berkembang. Suku-suku bangsa Indonesia sama-sama menderita di
bawah penjajahan. Penderitaan yang sama itu menimbulkan rasa persatuan.
Merekapun sadar bahwa mereka adalah satu bangsa.dan mempunyai satu tanah air.
Penjajahan
Belanda tidak lagi di lawan dengan kekuatan senjata, tetapi dengan kekuatan
politik. Disamping itu, dilakukan usaha memajukan pendidikan, meningkatkan
ekonomi rakyat, dan mempertahankan kebudayaan. Seluruh rakyat diikutkan dalam
perjuangan. Mereka berhimpun dalam berbagai organisasi.
LATAR BELAKANG
PERGERAKAN NASIONAL
Pergerakan
nasional lahir dari penderitaan rakyat. Bangsa Indonesia terbelakang disemua
bidang. Mereka miskin,ekonominya dikuasai bangsa asing. Orang Indonesiapun
hidup dengan biaya 2.5 sen setiap hari. Dibidang Pendidikanpun Indonesia
tertinggal. Sebagian rakyat masih buta huruf. Jumlah sekolah lebih sedikit
dibandingkan jumlah penduduk. Lagi pula tidak semua orang bebas memasuki
sekolah. Rakyat biasa hanya bisa memasuki sekolah rendah pribumi. Murid-murid
diajar hanya sekedar membaca, menulis dan berhitung, setelah tamat mereka
diangkat sebagai pegawai rendah dengan gaji yang kecil. Pendidikan yang memakai
sistem barat hanya boleh diikuti oleh anak pegawai yang bergaji besar, anak
bangsawan atau anak orang kaya.
Rakyat
tidak mempunyai tempat untuk mengadukan nasib. Penguasa-penguasa pribumi tidak
berkuasa lagi. Raja-raja dan para bupati hanya memerintah sesuai dengan
kehendak Belanda. Bahkan,banyak diantaranya dijadikan alat untuk menindas
rakyat.
Dalam keadaan seperti itu, golongan pelajar tampil kemuka.
Mereka adalah orang-orang Indonesia yang mendapat pendidikan Barat. Mereka
mempelopori dan memimpin pergerakan nasional. Mereka berjuang di berbagai
bidang. Ada yang berjuang di bidang Politik, Ekonomi, maupun di bidang
Pendidikan. Tujuan perjuangan itu satu, yakni mencapai kemerdekaan bangsa dan tanah
air.
Peristiwa-peristiwa
di dalam negeri berpengaruh pula terhadap Pergerakan Nasional. Peristiwa itu
antara lain kemenangan Jepang dalam perang melawan rusia pada tahun 1905,
Jepang bangsa Asia sedangkan Rusia bangsa Eropa(barat). Kemenangan Jepang itu
membuktikan bahwa bangsa Asia bisa mengalahkan bangsa Eropa. Revolusi cina dan
gerakan nsional India dan Filipina, mempengaruhi juga pergerakan nasional.
Revolsi Cina meletus pada tahun 1911. Golongan nasionalis Cina berhasil
mengalahkan Dinasti Manchu yang sudah lama menguasai negeri Cina. Dinasti
Manchu bukan orang cina asli.
Di
India terjadi gerakan nasional menentang penjajahan Inggris. Pemimipin
terkemuka India adalah Mahatma Gandhi.Di Filipina terjadi pula gerakan nasional
menentang penjajahan Spanyol.
FAKTOR PENGARUH
TUMBUHNYA PERGERAKAN NASIONAL
1.
Faktor Intern
a.
Sejarah Pada Masa Lampau
Pada masa jayanya
Majapahit dan Sriwijaya, Indonesia menjadi bangsa yang telah mengalami zaman
nasional. Di antara kedua kerajaan tersebut, Majapahit dapat memaikan perannya
sebagai negara nasional yang hampir menguasai seluruh wilayah Nusantara.
b. Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan
Bangsa
Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak masa
Portugis. Politik devide et impera, monopoli perdagangan, sistem tanam paksa,
dan kerja rodi merupakan bencana bagi rakyat Indonesia. Penderitaan itu
menjadikan rakyat Indonesia muncul kesadaran nasionalnya dan mulai memahami
perlunya menggalang persatuan. Atas prakarsa para kaum intelektual, persatuan
itu dapat diwujudkan dalam bentuk perjuangan yang bersifat modern. Perjuangan
tidak lagi menggunakan kekuatan senjata tetapi dengan menggunakan
organisasi-organisasi pemuda.
c.
Pengaruh Bangsa Barat terhadap Pendidikan di Indonesia
Pada masa Hindia Belanda, sistem perkembangan
pensisikan tidak dapat dipisahkan dari sistem politik etis. Hal ini terjadi
karena adanya perubahan di negeri jajahan, Indonesia yang telah banyak
dipengaruhi oleh Belanda. Tekanan lainnya juga datang dari Partai Sosial
Demokrat yang melibatkan van Deventer di dalamnya.
Mr. Chourad Theodore van Deventer mengajukan
kritikan-kritikan tajam terhadap pemerintah Belanda, hal ini terjadi sekitar
tahun 1899. Kritikan tersebut ditulis dan dimuat dalam jurnal Belanda (de
Gids). Judul kritikan itu adalah Een eerschuld yang memiliki arti hutang budi
atau disebut juga hutang kehormatan. Dalam jurnal tersebut dituliskan bahwa
berkat pengorbanan yang dilakukan orang-orang Indonesia, kekosongan kas milik
Belanda dapat diisi kembali. Dengan begitu Belanda harus membayar peningkatan
kesejahteraan melalui Trilogi van Deventer.
Trilogi van Deventer adalah suatu politik etis
yang bermaksud untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung
politik etis tersebut, pemerintah Belanda mengajukan Politik Asosiasi dengan
semboyan unifikasi. Politik ini bertujuan untuk menciptakan hubungan baik
antara bangsa barat dan timur.
Tujuan awal Belanda yaitu ingin memperoleh tenaga
kerja yang dapat bekerja profesional namun yang bisa dibayar murah. Dengan
begitu, Belanda mendirikan sekolah-sekolah untuk rakyat pribumi. Sistem
pengajarannya pun dibentuk sedemikian detail dan terbagi menjadi dua jenis,
yakni pengajaran pendidikan umum dan kejuruan. Pengajaran tersebut dikhususkan
untuk pendidikan tingkat menengah ke atas.
d. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia
Perkembangan
pendidikan di Indonesia juga banyak diwarnai oleh pendidikan yang dikelola umat
Islam. Ada tiga macam jenis pendidikan Islam di Indonesia yaitu pendidikan di
surau atau langgar, pesantren, dan madrasah. Walaupun dasar pendidikan dan
pengajarannya berlandaskan ilmu pengetahuan agama Islam, mata pelajaran umum
lainnya juga mulai disentuh. Usaha pemerintah kolonial Belanda untuk memecah
belah dan Kristenisasi tidak mampu meruntuhkan moral dan iman para santri.
Tokoh-tokoh pergerakan nasional dan pejuang muslim pun bermunculan dari
lingkungan ini. Banyak dari mereka menjadi penggerak dan tulang punggung
perjuangan kemerdekaan. Rakyat Indonesia yang mayoritas adalah kaum muslim
ternyata merupakan salah satu unsur penting untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme Indonesia. Para pemimpin nasional yang bercorak Islam akan sangat
mudah untuk memobilisasi kekuatan Islam dalam membangun kekuatan bangsa.
e. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di
Indonesia
Berkembangnya
sistem pendidikan Barat melahirkan golongan terpelajar. Adanya diskriminasi
dalam pendidikan kolonial dan tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi
untuk mengenyam pendidikan, mendorong kaum terpelajar untuk mendirikan sekolah
untuk kaum pribumi. Sekolah ini juga dikenal sebagai sekolah kebangsaan sebab
bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat dan mencetak
generasi penerus yang terpelajar dan sadar akan nasib bangsanya. Selain itu
sekolah tersebut terbuka bagi semua masyarakat pribumi dan tidak membedakan
dari kalangan mana pun. Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan sekolah kebangsaan
antara lain Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, Douwes Dekker mendirikan
Ksatrian School, dan Moh. Syafei mendirikan perguruan Indonesische
Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).
Contoh
sekolah-sekolah bangsawan :
1. Taman
Siswa yang didirikan oleh Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara.
2. (Ksatrian
School) Ksatrian Institut atau Ksatrian School didirikan di Bandung pada tahun
1924 oleh Douwes Dekker atau Danudirjo Setyabudi.
3. INS
Kayu Tanam didirikan oleh Mohammad Syafei pada tanggal 31 Oktober 1926.
2.
Faktor Ekstern
Pergerakan
nasional timbul dan disebabkan oleh kondisi dalam negeri (intern) dan juga beberapa
faktor dari luar (ekstern). Beberapa faktor ekstern yang melahirkan terjadinya
pergerakan nasional, di antaranya :
a. Kemenangan Jepang atas Rusia
Selama
ini sudah menjadi suatu anggapan umum jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit
putih) menjadi simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari kelompok kulit
berwarna. Hal itu ternyata bukan suatu kenyataan sejarah. Perjalanan sejarah
dunia menunjukkan bahwa ketika pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara
Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam peperangan
itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor
pergerakan nasional di Indonesia.
b.
Partai
Kongres India
Di bawah pimpinan Mahatma Gandhi, kaum pergerakan nasional di India
membentuk All India National Congress (Partai Kongres India) dalam melawan
Inggris yang menjajah India. Partai itu bertujuan untuk menetapkan garis
perjuangan yang meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal.
c.
Pergerakan Nasional Filipina
Dengan di pimpin oleh
Jose Rizal, Filipina dijajah Spanyol pada tahun 1571-1898. Jose Rizal yang
telah merintis pergerakan nasional dengan cara mendirikan Liga Filipina. Ia juga memimpin perlawan bawah tanah untuk
menghadapi Spanyol pada tahun 1892. Pada
tanggal 30 Desember 1896, Jose Rizal dihukum mati setelah gagal dalam
pemberontakan Katipunan. Namun karena sikap patriotisme dan nasionalisme yang
dimiliki Jose Rizal menjadi pembangkit semangat bagi para rakyatnya pada masa
itu.
d.
Pergekan Nasional di China
China diperintah oleh
Dinasti Manchu (Dinasti Ching) sejak tahun 1644-1912. Dinasti Manchu bukanlah
keturunan asli bangsa China. Pergerakan Nasional ini timbul disebabkan oleh
pengaruh barat yang menganggap Dinasti Manchu lemah dan berkhianat dengan
bekerjasama dengan bangsa barat. Hal itulah yang membuat rakyat China
pemberontakan yang dilakukan rakyat China.
e.
Pergerakan Nasional Turki Muda
Mustafa Kemal Pasha
menuntut adanya pembaharuan dan modernisasi di segala sektor kehidupan
masyarakat Turki. Hal inilah yang menjadi penyebab timbulnya gerakan nasional
di Turki pada tahun 1908 yang di beri nama Gerakan Turki Muda.
ORGANISASI-ORGANISASI PERGERAKAN PADA MASA
PERGERAKAN NASIONAL
1.
Budi Utomo (BU)
2.
Sarekat Islam (SI)
Latar belakang ekonomi
berdirinya Sarekat Islam adalah:
a.
Perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,
b. Isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya,
c. membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
b. Isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya,
c. membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
3.
Indische Partij (IP)
Indische
Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Pembentuknya adalah
tiga serangkai, yaitu Dr. Cipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat, dan E.F.E
Douwes Dekker. Maksud pendiriannya untuk menggatikan peran Indische Bond yang
pada saat itu merupakan organisasi orang Indo dan Eropa di Indonesia.
4.
Partai Komunis Indonesia (PKI)
Partai
Komunis Indonesia (PKI) secara resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920.
Berdirinya PKI tidak terlepas dari ajaran Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Ia
bersama teman-temannya seperti Brandsteder, H.W Dekker, dan P. Bergsma,
mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang pada
tanggal 4 Mei 1914. Tokoh-tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain
Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-lain. Ada beberapa faktor yang menjadi
penyebab PKI berkembang lebih pesat.
a. Propaganda yang menarik.
b. Pemimpin yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.
c. Pintar mengajak rakyat untuk mau bergabung ke partai lain.
d. Memiliki sikap yang tegas dalam menghadapi pemerintah kolonial dan
kapitalis.
e. dapat menggantikan peran Ratu Adil di kalangan masyarakat.
Partai Nasional Indonesia (PNI)
PNI
adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI
menggunakan tiga asas yaitu self help (berjuang dengan usaha sendiri) dan
nonmendiancy, sikapnya terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi.
Dasar perjuangannya adalah marhaenisme. Kongres Partai Nasional Indonesia yang
pertama diadakan di Surabaya, tanggal 27 – 30 Mei 1928.
DAFTAR
PUSTAKA
Sudiyo,
2002, Pergerakan Nasional, Mencapai &
Mempertahankan Kemerdekaan, Rineka Cipta.
Suhartono,
1994, Sejarah Pergerakan Nasional,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kartodirdjo
& Sartono, Pengantar Sejarah
Indonesia;Sejarah Nasional;dari Kolonialisme sampai Nasionalisme, Gramedia
Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar