Minggu, 23 Desember 2012

Pergerakan Nasional UTS


UJIAN TENGAH SEMESTER
SEJARAH INDONESIA
PERGERAKAN NASIONAL






Nawang Saputi Tandayu
4423126872
JURUSAN : SEJARAH
PROGRAM STUDI D3 USAHA JASA PARIWISATA



FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2012





PENDAHULUAN
Tentu kalian masih ingat bukan dengan penderitaan rakyat pada masa kolonial Belanda? Penderitaan rakyat itu diakibatkan adanya berbagai kebijakan kolonial yang merugikan rakyat Indonesia. Bagaimana perasaan kalian jika melihat rakyat kecil ditindas oleh penjajah? Tentu merasa sakit dan ingin memberontak, bukan? Demikian halnya yang dialami oleh para mahasiswa dan pemuda masa itu. Mereka, khususnya mahasiswa STOVIA berusaha mengadakan perlawanan dengan cara yang halus mengingat cara pertempuran fisik selalu mengalami kegagalan. Berangkat dari kesadaran dan kemauan untuk melawan, maka mulai muncul berbagai organisasi pergerakan. Meskipun masing-masing organisasi memiliki asas dan cara perjuangan yang berbedabeda, mereka tetap mempunyai satu tujuan yaitu mencapai kemerdekaan.
Pada awal abad ke-20, pemimpin-pemimpin Indonesia sadar bahwa perlawanan bersenjata tidak akan berhasil jika perlawanan itu bersifat kedaerahan. Rasa persatuan dan kebangsaan mulai berkembang. Suku-suku bangsa Indonesia sama-sama menderita di bawah penjajahan. Penderitaan yang sama itu menimbulkan rasa persatuan. Merekapun sadar bahwa mereka adalah satu bangsa.dan mempunyai satu tanah air.
Penjajahan Belanda tidak lagi di lawan dengan kekuatan senjata, tetapi dengan kekuatan politik. Disamping itu, dilakukan usaha memajukan pendidikan, meningkatkan ekonomi rakyat, dan mempertahankan kebudayaan. Seluruh rakyat diikutkan dalam perjuangan. Mereka berhimpun dalam berbagai organisasi.
LATAR BELAKANG PERGERAKAN NASIONAL
Pergerakan nasional lahir dari penderitaan rakyat. Bangsa Indonesia terbelakang disemua bidang. Mereka miskin,ekonominya dikuasai bangsa asing. Orang Indonesiapun hidup dengan biaya 2.5 sen setiap hari. Dibidang Pendidikanpun Indonesia tertinggal. Sebagian rakyat masih buta huruf. Jumlah sekolah lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk. Lagi pula tidak semua orang bebas memasuki sekolah. Rakyat biasa hanya bisa memasuki sekolah rendah pribumi. Murid-murid diajar hanya sekedar membaca, menulis dan berhitung, setelah tamat mereka diangkat sebagai pegawai rendah dengan gaji yang kecil. Pendidikan yang memakai sistem barat hanya boleh diikuti oleh anak pegawai yang bergaji besar, anak bangsawan atau anak orang kaya.
Rakyat tidak mempunyai tempat untuk mengadukan nasib. Penguasa-penguasa pribumi tidak berkuasa lagi. Raja-raja dan para bupati hanya memerintah sesuai dengan kehendak Belanda. Bahkan,banyak diantaranya dijadikan alat untuk menindas rakyat.
Dalam keadaan seperti itu, golongan pelajar tampil kemuka. Mereka adalah orang-orang Indonesia yang mendapat pendidikan Barat. Mereka mempelopori dan memimpin pergerakan nasional. Mereka berjuang di berbagai bidang. Ada yang berjuang di bidang Politik, Ekonomi, maupun di bidang Pendidikan. Tujuan perjuangan itu satu, yakni mencapai kemerdekaan bangsa dan tanah air.
Peristiwa-peristiwa di dalam negeri berpengaruh pula terhadap Pergerakan Nasional. Peristiwa itu antara lain kemenangan Jepang dalam perang melawan rusia pada tahun 1905, Jepang bangsa Asia sedangkan Rusia bangsa Eropa(barat). Kemenangan Jepang itu membuktikan bahwa bangsa Asia bisa mengalahkan bangsa Eropa. Revolusi cina dan gerakan nsional India dan Filipina, mempengaruhi juga pergerakan nasional. Revolsi Cina meletus pada tahun 1911. Golongan nasionalis Cina berhasil mengalahkan Dinasti Manchu yang sudah lama menguasai negeri Cina. Dinasti Manchu bukan orang cina asli.
Di India terjadi gerakan nasional menentang penjajahan Inggris. Pemimipin terkemuka India adalah Mahatma Gandhi.Di Filipina terjadi pula gerakan nasional menentang penjajahan Spanyol.
FAKTOR PENGARUH TUMBUHNYA PERGERAKAN NASIONAL

1.        Faktor Intern

a.    Sejarah Pada Masa Lampau
Pada masa jayanya Majapahit dan Sriwijaya, Indonesia menjadi bangsa yang telah mengalami zaman nasional. Di antara kedua kerajaan tersebut, Majapahit dapat memaikan perannya sebagai negara nasional yang hampir menguasai seluruh wilayah Nusantara.
b.    Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan
            
Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak masa Portugis. Politik devide et impera, monopoli perdagangan, sistem tanam paksa, dan kerja rodi merupakan bencana bagi rakyat Indonesia. Penderitaan itu menjadikan rakyat Indonesia muncul kesadaran nasionalnya dan mulai memahami perlunya menggalang persatuan. Atas prakarsa para kaum intelektual, persatuan itu dapat diwujudkan dalam bentuk perjuangan yang bersifat modern. Perjuangan tidak lagi menggunakan kekuatan senjata tetapi dengan menggunakan organisasi-organisasi pemuda.
c.    Pengaruh Bangsa Barat terhadap Pendidikan di Indonesia
Pada masa Hindia Belanda, sistem perkembangan pensisikan tidak dapat dipisahkan dari sistem politik etis. Hal ini terjadi karena adanya perubahan di negeri jajahan, Indonesia yang telah banyak dipengaruhi oleh Belanda. Tekanan lainnya juga datang dari Partai Sosial Demokrat yang melibatkan van Deventer di dalamnya.
Mr. Chourad Theodore van Deventer mengajukan kritikan-kritikan tajam terhadap pemerintah Belanda, hal ini terjadi sekitar tahun 1899. Kritikan tersebut ditulis dan dimuat dalam jurnal Belanda (de Gids). Judul kritikan itu adalah Een eerschuld yang memiliki arti hutang budi atau disebut juga hutang kehormatan. Dalam jurnal tersebut dituliskan bahwa berkat pengorbanan yang dilakukan orang-orang Indonesia, kekosongan kas milik Belanda dapat diisi kembali. Dengan begitu Belanda harus membayar peningkatan kesejahteraan melalui Trilogi van Deventer.
Trilogi van Deventer adalah suatu politik etis yang bermaksud untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung politik etis tersebut, pemerintah Belanda mengajukan Politik Asosiasi dengan semboyan unifikasi. Politik ini bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara bangsa barat dan timur.
Tujuan awal Belanda yaitu ingin memperoleh tenaga kerja yang dapat bekerja profesional namun yang bisa dibayar murah. Dengan begitu, Belanda mendirikan sekolah-sekolah untuk rakyat pribumi. Sistem pengajarannya pun dibentuk sedemikian detail dan terbagi menjadi dua jenis, yakni pengajaran pendidikan umum dan kejuruan. Pengajaran tersebut dikhususkan untuk pendidikan tingkat menengah ke atas.
d.   Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia
Perkembangan pendidikan di Indonesia juga banyak diwarnai oleh pendidikan yang dikelola umat Islam. Ada tiga macam jenis pendidikan Islam di Indonesia yaitu pendidikan di surau atau langgar, pesantren, dan madrasah. Walaupun dasar pendidikan dan pengajarannya berlandaskan ilmu pengetahuan agama Islam, mata pelajaran umum lainnya juga mulai disentuh. Usaha pemerintah kolonial Belanda untuk memecah belah dan Kristenisasi tidak mampu meruntuhkan moral dan iman para santri. Tokoh-tokoh pergerakan nasional dan pejuang muslim pun bermunculan dari lingkungan ini. Banyak dari mereka menjadi penggerak dan tulang punggung perjuangan kemerdekaan. Rakyat Indonesia yang mayoritas adalah kaum muslim ternyata merupakan salah satu unsur penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme Indonesia. Para pemimpin nasional yang bercorak Islam akan sangat mudah untuk memobilisasi kekuatan Islam dalam membangun kekuatan bangsa.
e.    Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di Indonesia
Berkembangnya sistem pendidikan Barat melahirkan golongan terpelajar. Adanya diskriminasi dalam pendidikan kolonial dan tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi untuk mengenyam pendidikan, mendorong kaum terpelajar untuk mendirikan sekolah untuk kaum pribumi. Sekolah ini juga dikenal sebagai sekolah kebangsaan sebab bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat dan mencetak generasi penerus yang terpelajar dan sadar akan nasib bangsanya. Selain itu sekolah tersebut terbuka bagi semua masyarakat pribumi dan tidak membedakan dari kalangan mana pun. Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan sekolah kebangsaan antara lain Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, dan Moh. Syafei mendirikan perguruan Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).
Contoh sekolah-sekolah bangsawan :
1.      Taman Siswa yang didirikan oleh Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara.
2.      (Ksatrian School) Ksatrian Institut atau Ksatrian School didirikan di Bandung pada tahun 1924 oleh Douwes Dekker atau Danudirjo Setyabudi.
3.      INS Kayu Tanam didirikan oleh Mohammad Syafei pada tanggal 31 Oktober 1926.

2.        Faktor Ekstern

Pergerakan nasional timbul dan disebabkan oleh kondisi dalam negeri (intern) dan juga beberapa faktor dari luar (ekstern). Beberapa faktor ekstern yang melahirkan terjadinya pergerakan nasional, di antaranya :
a.     Kemenangan Jepang atas Rusia
              
Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit putih) menjadi simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari kelompok kulit berwarna. Hal itu ternyata bukan suatu kenyataan sejarah. Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di Indonesia.
b.      Partai Kongres India
Di bawah pimpinan Mahatma Gandhi, kaum pergerakan nasional di India membentuk All India National Congress (Partai Kongres India) dalam melawan Inggris yang menjajah India. Partai itu bertujuan untuk menetapkan garis perjuangan yang meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal.
c.       Pergerakan Nasional Filipina
Dengan di pimpin oleh Jose Rizal, Filipina dijajah Spanyol pada tahun 1571-1898. Jose Rizal yang telah merintis pergerakan nasional dengan cara mendirikan Liga Filipina. Ia juga memimpin perlawan bawah tanah untuk menghadapi Spanyol pada tahun 1892.  Pada tanggal 30 Desember 1896, Jose Rizal dihukum mati setelah gagal dalam pemberontakan Katipunan. Namun karena sikap patriotisme dan nasionalisme yang dimiliki Jose Rizal menjadi pembangkit semangat bagi para rakyatnya pada masa itu.
d.      Pergekan Nasional di China
China diperintah oleh Dinasti Manchu (Dinasti Ching) sejak tahun 1644-1912. Dinasti Manchu bukanlah keturunan asli bangsa China. Pergerakan Nasional ini timbul disebabkan oleh pengaruh barat yang menganggap Dinasti Manchu lemah dan berkhianat dengan bekerjasama dengan bangsa barat. Hal itulah yang membuat rakyat China pemberontakan yang dilakukan rakyat China.
e.       Pergerakan Nasional Turki Muda
Mustafa Kemal Pasha menuntut adanya pembaharuan dan modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakat Turki. Hal inilah yang menjadi penyebab timbulnya gerakan nasional di Turki pada tahun 1908 yang di beri nama Gerakan Turki Muda.
ORGANISASI-ORGANISASI PERGERAKAN PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL

1.      Budi Utomo (BU)

              
              

2.      Sarekat Islam (SI)

             
Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
a. Perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,
b. Isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan      kekuatannya,
c.    membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.

3.      Indische Partij (IP)

            
        Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Pembentuknya adalah tiga serangkai, yaitu Dr. Cipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat, dan E.F.E Douwes Dekker. Maksud pendiriannya untuk menggatikan peran Indische Bond yang pada saat itu merupakan organisasi orang Indo dan Eropa di Indonesia.

4.      Partai Komunis Indonesia (PKI)

Partai Komunis Indonesia (PKI) secara resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920. Berdirinya PKI tidak terlepas dari ajaran Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Ia bersama teman-temannya seperti Brandsteder, H.W Dekker, dan P. Bergsma, mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. Tokoh-tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-lain. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab PKI berkembang lebih pesat.
a. Propaganda yang menarik.
b. Pemimpin yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.
c. Pintar mengajak rakyat untuk mau bergabung ke partai lain.
d. Memiliki sikap yang tegas dalam menghadapi pemerintah kolonial dan kapitalis.
e. dapat menggantikan peran Ratu Adil di kalangan masyarakat.
 Partai Nasional Indonesia (PNI)
                
PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI menggunakan tiga asas yaitu self help (berjuang dengan usaha sendiri) dan nonmendiancy, sikapnya terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi. Dasar perjuangannya adalah marhaenisme. Kongres Partai Nasional Indonesia yang pertama diadakan di Surabaya, tanggal 27 – 30 Mei 1928.



DAFTAR PUSTAKA
Sudiyo, 2002, Pergerakan Nasional, Mencapai & Mempertahankan Kemerdekaan, Rineka Cipta.
Suhartono, 1994, Sejarah Pergerakan Nasional, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kartodirdjo & Sartono, Pengantar Sejarah Indonesia;Sejarah Nasional;dari Kolonialisme sampai Nasionalisme, Gramedia Pustaka Utama.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar