(Ujian Akhir Semester)
KRI DEWA RUCI
Annisa Dwi Habsari
4423126859
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
USAHA JASA PARIWISATA 2012
Banyak cara
untuk Indonesia melakukan Promosi terhadap kebudayaan dan tentang bangsanya.
Salah satunya adalah dengan menggunakan Pelayaran Internasional dengan KRI Dewa
Ruci. Waktu saya mendapatkan kunjungan tugas ke museum Bahari saya melihat
kapal yang legendaris ini. Saya berkunjung ke museum Bahari pada 18 desember
2012. KRI Dewaruci merupakan kapal latih bagi
taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut. Kapal ini berbasis di
Surabaya dan merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut.
Nama kapal ini diambil dari nama dewa dalam kisah pewayangan Jawa, yaitu Dewa
Ruci. Dewa Ruci dikisahkan dalam Mahabarata
sebagai dewa berambut panjang, seperti anak kecil bermain-main di
atas laut. Ia dikisahkan bertemu dengan Sena , sang Wrekudara yang sedang
mencari air suci di tengah laut. Dewa Ruci juga mengajarkan ajaran-ajaran
kebaikan pada Sena sehingga ia kembali dengan tenang . Legenda Dewa Ruci yang
menunjukan kebesarnya telah membuat ia dijadikan nama sebuah kapal perang
Indonesia sebagai kapal latih yang tangguh untuk menggarungi Samudra.
Sejarah KRI Dewa Ruci
KRI Dewa Ruci adalahKapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini
dibangun di H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman dan merupakan satu-satunya
kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal itu pada 1952 yang masih laik
layar dari tiga yang pernah diproduksi. Pembuatan kapal ini dimulai pada tahun
1932, namun terhenti karena saat Perang Dunia II galangan kapal pembuatnya
rusak parah. Kapal tersebut akhirnya selesai dibuat pada tahun 1952 dan
diresmikan pada tahun 1953.Dewaruci dibuat pada tahun 1952 oleh H.C. Stulchen
& Sohn Hamburg, Jerman Barat, pertama diluncurkan pada tanggal 24 Januari
1953, dan pada bulan Juli nya dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet
ALRI. Setelah itu KRI Dewaruci yang berpangkalan di Surabaya, ditugaskan sebagai
kapal latih yang melayari kepulauan Indonesia dan juga ke luar negeri.?Kapal
layar dewa Ruci mempunyai panjang total 58,30m, lebar lambung 9,50m , Draft
4,50m dan bobot mati 847 ton.
Kapal ini
juga memiliki 3 tiang utama yaitu tiang Bima, Yudhistira dan Arjuna serta
memiliki 16 layar.Sedangkan spesifikasi Layar Type: Barquentin, 16 layar dengan
luas total 1091 m2, Tiang depan (35,25 m), tiang Utama (35,87 m) dan tiang
akhir (32,50 m). Selain menggunakan layar, KRI Dewaruci juga menggunakan mesin
986 PK Diesel sebagai alat gerak dengan satu propeler berdaun 4. Kecepatan
penuh 10,5 knot dengan mesin, 9 knot dengan layar. Setiap tahunnya, kadet AAL
berlayar dengan Dewaruci ke berbagai belahan dunia dengan tujuan utama adalah
latihan pelayaran bintang atau disebut Kartika Jala Krida. KRI Dewaruci juga
sering mengikuti lomba kapal layar di berbagai tempat di dunia. Kapal ini juga
memiliki marching band sendiri, yaitu marching band taruna Akademi Angkatan
Laut yang biasa dikenal dengan nama Gita Jala Taruna. Pelayaran keliling
dunia perdana KRI Dewaruci terjadi pada 1964, dengan komandan Mayor Pelaut
Sumantri dan perwira pelaksana Kapten Pelaut Nasution. Berangkat dari Tanah Air
ke arah timur, melintasi Samudera Pasifik, pantai barat, Terusan Panama, dan
pantai timur Amerika Serikat, Samudera Atlantik, beberapa negara di sana, Laut
Mediterania, Terusan Suez, Laut Arab, Samudera Hindia, dan finis di Pulau We
untuk kemudian kembali ke dermaganya di Surabaya.
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci
berhasil merapat di dermaga Pelabuhan Malaga, Spanyol, setelah menaklukkan Laut
Mediterania yang dikenal ganas itu. Kapal yang memiliki tiang layar setinggi 35
meter tersebut bertolak dari Aljazair pada 17 Juni 2010 dengan dilepas Duta
Besar RI untuk Aljazair, Yuli Mumpuni Widarso. Lamanya waktu tempuh itu
disebabkan tingginya gelombang dan kecepatan angin di Laut Mediterania.
Informasi yang disampaikan awak KRI Dewaruci kepada Dinas Penerangan Koarmatim
menyebutkan, awalnya kecepatan angin hanya lima knot. Namun, dalam waktu
singkat perlahan-lahan kecepatan angin bertambah menjadi 20 hingga 25 knot dan
meningkat lagi menjadi 40 knot, terutama di sekitar perairan Teluk Almeria di
bagian tenggara Spanyol.
Dalam kondisi
seperti itu laju KRI Dewaruci hanya dua knot, jauh di bawah kecepatan normal
kapal yang berusia 58 tahun itu. Apalagi tinggi gelombang yang mencapai 4-5
meter mengakibatkan air laut masuk melalui haluan kapal itu. Hampir semua awak
kapal pun mengalami mabuk laut. Bahkan jumlah prajurit yang mengalami sea sick
(mabuk laut) ini melebihi dari yang pernah terjadi. Mungkin karena mereka
terlalu lama terombang-ambing gelombang Laut Mediterania, yakni 28 jam,
katanya. Di salah satu kota wisata di Spanyol itu, para awak KRI Dewaruci
disambut Atase Pertahanan RI, Kolonel CAJ Erry Hermawan, didampingi staf KBRI
Madrid dan perwira penghubung Angkatan Laut Spanyol. Setibanya di Malaga, para
awak KRI Dewaruci mengadakan kunjungan kehormatan ke pejabat militer dan sipil,
di antaranya Komandan Pangkalan AL Malaga Kolonel Laut Luis Miranda Freite,
Kepala Perwakilan Pemerintahan Pusat Spanyol Hilario Lopes Luna yang
kedudukannya sama dengan gubernur provinsi di Indonesia, dan Wakil Wali Kota
Malaga Antonio Corderto. Selanjutnya, pada 24 dan 25 Juni 2010, para awak KRI
Dewaruci melakukan serangkaian kegiatan, di antaranya pertandingan sepak bola
persahabatan melawan personel Angkatan Udara Spanyol dan resepsi diplomatik
dengan menggelar kesenian tradisional. Para kadet AAL juga akan mengikuti
latihan dan praktik pelayaran astronomi dan dasar-dasar kepelautan selama tiga
bulan di Spanyol. KRI Dewaruci dijadwalkan akan menyinggahi Prancis, Belgia,
Denmark, Norwegia, Inggris, Belanda, Jerman, Italia, dan Mesir, sebelum kembali
ke Tanah Air pada September 2010.
Penghargaan Terhadap KRI Dewa Ruci
Kapal yang
mempesona saya ini banyak mendapatkan penghargaan . Setelah 8 bulan 11 hari
berlayar ke Benua Asia, Afrika, dan Eropa dalam rangka tugas diplomasi, Kapal
Perang Latih TNI Angkatan Laut KRI Dewa Ruci, Selasa tanggal 23/11/2010
akhirnya bersandar di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya. Dalam
perjalanan diplomasinya ke 29 kota di 21 negara, kapal jenis kapal layar tiang
tinggi atau tall ship ini berhasil menyabet sebanyak 23 penghargaan
internasional.Sejak 12 Maret 2010 lalu, KRI Dewa Ruci berlayar menempuh sekitar
27.537 mil menyusuri lautan dan tiga benua. Dalam pelayarannya, selain
menjalankan latihan dan praktik berlayar, para kadet dan ABK juga bertugas
menjadi duta budaya dan wisata serta duta diplomasi internasional. KRI Dewa
Ruci dioperasikan oleh 88 anak buah kapal (ABK) dan membawa 83 kadet Akademi
Angkatan Laut (AAL) tingkat III Angkatan 57. Dalam perjalanannya, mereka
berhasil memenangi 23 kejuaraan, antara lain peserta pelayaran terjauh pada The
Historical Sea Tall Ships Regatta 2010, penampilan terbaik kirab kota di Volos
dan Lavrion, kapal paling spektakuler memasuki pelabuhan di Antwerp, hingga
kapal layar tinggi terpopuler di Sail Amsterdam 2010.
Kapal Latih KRI
Dewa Ruci mampu merebut tiga penghargaan di Belgia. Ketiga penghargaan itu
adalah kapal dengan formasi terbaik saat berlabuh, kapal asal terjauh, dan tim
olahraga basket terbaik. Kapal layar kebanggaan Indonesia, KRI Dewa Ruci,
kembali mendulang prestasi di tingkat internasional. Dalam lomba Tall Ships Races
di Norwegia, 29 Juli 1 Agustus 2010, kapal latih taruna Angkatan Laut itu
memperoleh penghargaan sebagai kapal layar dengan formasi terbaik saat berlabuh
(the most spectacular entrance). Selain itu menurut KBRI di Norwegia
mengungkapkan bahwa Dewa Ruci juga menerima tiga penghargaan lain, yaitu untuk
pertandingan olah raga cabang tenis meja dan voli pantai, serta lomba susun
peti . Keempat penghargaan tersebut secara bergantian diserahkan oleh Menteri
Kebudayaan Norwegia, Anniken Huitfeldt, dan Walikota Kristiansand, Per Sigurd
Sorensen, kepada perwakilan awak kapal dan Taruna TNI-AL. Penyerahan
penghargaan disaksikan puluhan ribu pengunjung dan sekitar 5.000 awak kapal
layar peserta Tall Ships Races 2010 dari 18 negara usai parade berkeliling kota
pelabuhan Kristiansand, 30 Juli 2010. Kemenangan awak kapal KRI Dewa Ruci
dirayakan dengan ajakan menari poco-poco di atas geladak kapal.
Selama singgah
di Kristiansand, KRI Dewa Ruci setiap hari terbuka untuk dikunjungi oleh warga
umum. Ribuan pengunjung setiap hari berkesempatan mengagumi kapal layar
bertiang tinggi itu, yang meski tua namun tetap tampak gagah dan artistik
dengan ornamen ukiran kayu khas Jepara. Terik matahari dan hujan yang datang
silih berganti tampak tidak menghentikan semangat Dewa Ruci dalam upaya
melaksanakan tugasnya sebagai goodwill ambassador Indonesia selama kegiatan di
Kristiansand, kata Bjarne Ugland, Ketua Penyelenggara Tall Ship Races 2010 Duta
Besar RI untuk Norwegia, Esti Andayani, menyatakan bahwa promosi yang dilakukan
Dewa Ruci selama sandar di Kristiansand telah meninggalkan kesan mendalam bagi
masyarakat setempat dan Indonesia makin dikenal oleh Norwegia. Meninggalkan
Kristiansand Dewa Ruci selanjutnya menuju pelabuhan di Hartlepool, Inggris.
Jadi Primadona
Di Amsterdam sedang berlangsung Sail 2010, atau pawai kapal-kapal layar besar
dan kecil. Kapal Indonesia Dewaruci jadi primadonanya. Sekitar 50 kapal layar
besar atau tall ships membuka acara dengan memamerkan kehebatan dan keanggunan
kapal mereka. Salah satu bintang utama Sail 2010 adalah KRI Dewaruci dari
Indonesia. KRI Dewaruci untuk kedua kalinya berpartisipasi dalam Sail
Amsterdam. Yang pertama di tahun 2005. Kapal Indonesia ini populer, karena
satu-satunya kapal dari Asia. Yang kedua, KRI Dewaruci unik dengan berbagai
ragam ukiran-ukiran yang antik. Ukiran itu datang dari wilayah Indonesia Timur,
Barat dan Tengah. Kemudian para awaknya juga menampilkan seni budaya yang
mewakili berbagai wilayah Indonesia.
Ditambah dengan
iringan musik drum band. Hari pertama Sail dimeriahkan dengan sail-in. KRI
Dewaruci berada di urutan keenam. Sewaktu masuk pelabuhan Amsterdam, para
taruna naik di tiang-tiang, melakukan demonstrasi untuk menyampaikan selamat
datang kepada kota Amsterdam. Selain itu karena KRI Dewaruci adalah kapal
angkatan laut Indonesia, mereka menerima penghormatan dua kali sebelum
bersandar di dek yang disediakan. Para pengunjung Sail 2010 bisa berkunjung ke
atas kapal dan mendapat informasi dari para awak.
Kapal yang sudah memasuki usia ini sudah mulai akan digantikan dengan kapal yang baru. TNI AL Siapkan Pengganti KRI Dewaruci Markas Besar TNI Angkatan Laut berencana mengadakan kapal latih baru sebagai pengganti Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci yang sekarang umurnya sudah cukup tua. Memang kapal latih KRI Dewaruci usianya sudah cukup tua dan kami sudah menyiapkan rencana untuk regenerasi dengan pengadaan kapal latih baru, kata Pangarmatim Laksamana Muda TNI Among Margono. Menurut KSAL, pengadaan kapal latih calon perwira TNI AL itu sudah masuk agenda Mabes TNI AL dan segera diusulkan kepada pemerintah, termasuk anggaran pembelian yang nilainya sekitar 50 juta dolar AS.
Laksamana Agus
Suhartono menginginkan kapal latih tersebut memiliki spesifikasi lebih bagus
dan lebih besar dibanding KRI Dewaruci. Misalnya panjang kapal 105 meter,
memiliki empat tiang pancang utama dan mampu mengangkut kadet AAL minimal 100
orang. Kami harapkan dalam dua tahun ke depan, pengadaan kapal latih itu sudah
bisa direalisasikan. Nantinya, KRI Dewaruci hanya untuk pelayaran di dalam
negeri, sementara kapal yang baru akan digunakan kadet AAL melakukan perjalanan
ke luar negeri, ujar Agus Suhartono.
Kalau sudah ada
persetujuan dari pemerintah, kami akan undang negara-negara yang sudah biasa
memproduksi kapal layar seperti itu untuk tender pengadaan. Kapal ini sangat
khas karena buatan tangan, sehingga tidak banyak negara yang bisa membuatnya,
tambah KSAL. KRI Dewaruci dibuat pada tahun 1952 oleh H.C. Stulchen & Sohn
Hamburg, Jerman dan pertama kali diluncurkan pada 24 Januari 1953. Pada Juli
1953, kapal tersebut dilayarkan dari Jerman ke Indonesia oleh taruna dan kadet
AAL untuk menjadi kapal latih calon perwira TNI AL. KRI Dewaruci dengan panjang
58,30 meter, lebar lambung 9,50 meter, draft 4,50 meter, dan bobot mati 847 ton
itu, telah dilengkapi dengan sistem navigasi canggih dan komputerisasi. Kapal
tipe Barquentin ini memiliki tiga tiang utama dengan 16 layar. Selain itu,
kapal ini dilengkapi mesin berkekuatan 986 PK diesel dengan kecepatan maksimal
10,5 knot. Walaupun digantikan jasa-jas KRI Dewa Ruci sebagai kapal yang
menjadi pembawa misi diplomatik ini akan selalu dikenang dan diinggat sepanjang
masa.
Referensi :
· Kowaas, Cornelis
. 2010 . Dewa
Ruci : pelayaran pertama menaklukan tujuh samudra .Jakarta :
Kompas Media Nusantara.
· Kowaas,
Cornelis. 1986. Dewa Ruci melanglang buana-Pelayaran muhibah keliling
dunia. Jakarta : Sinar Haparan.
· Imam Musbikin.
2010 . Serat Dewa Ruci : Misteri Air Kehidupan . Yogyakarta :
Diva/
· Majalah Angkasa
: Edisi koleksi No. 76, November 2011, KRI
Dewaruci - Kapal Latih Penjelajah Samudera.
· nasional.kompas.com/read/2012/10/11/1812320/Pengganti.KRI.Dewaruci.Lebih.Canggih
· en.wikipedia.org/wiki/KRI_Dewaruci
· http://www.museumbahari.org/default.php?p=2&kd_koleksi=1
· id.wikipedia.org/wiki/KRI_Dewaruci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar