Kamis, 10 Januari 2013

UTS Louisa Diorama monas



 UJian Tengah Semester

Nama : Louisa.Bernadetha
Jurusan : Sejarah
 Prodi : D3 Usaha Jasa Pariwisata
no.reg : 4423126867







GEREJA PROTESTAN BERPERAN DALAM PROSES PENYATUAN BANGSA pada abad XX
Masuknya agama Kristen Protestan di Indonesia karena adanya pengaruh kolonialisme kedalam Indonesia
Terdapat dua perangaru kolonialisme,
Yang pertama
Reaksi Rakyat Indonesia terhadap upaya perdagangan protugis dan belanda , maksudnya adalah waktu zaman dahulu bangsa indonesia dipimpin oleh para raja-raja pada awaql mulanya kedatangan bangsawan tersebut disambut baik oleh para masyarakat kerajaan , karena orang Indonesia hanya berfikir bahwa bangsa eropa hanya datang untuk berdagang saja , namun masyarakat Indonesia semakin lama semakin resah karena bangsa eropa seenaknya terhadap perdagangan diindonesia.
Akhirnya bangsa Indonesia melakukan perlawanan terhadap bangsa eropa yang mulai memonopoli perdagangan yang ada diindonesia, tidak hanya itu bangsa eropa juga mulai mengikut campuri urusan kerajaan-kerajaan.
Yang kedua
Paerkembangan Agama Kristen yang dimana masuknya bangsa eropa melalui perdagangan , yang  menyebarkan agama Kristen kedalam masyarakat Indonesia , yang lama kelamaan banyak dianut oleh rakyat Indonesia.

Agama Kristen masuk pada abad yang ke-15 yang dimana Paus memberikan tugas kepada mayoritas bagi para bangsa protugis dan Spanyol untuk menyebarkan agama Kristen keseluruh dunia dengan melalui jalur jajahan kenegri-negri yang dijajah oleh bangsa protugis dan Spanyol.
Lalu pada abad yang ke -16 kegiatan banyaknya misionaris yang sangat aktif dalam menyampaikan kabar Injil ke seluruh penjuru dunia dengan menggunakan kapal pedagang Portugis dan Spanyol. Salah seorang misionaris yang bertugas di Indonesia yang terlebuh utama di Maluku adalah Fransiscus Xaverius (1506–1552). Ia adalah  seorang Portugis yang dimana ia membela rakyat yang tertindas oleh jajahan bangsa Portugis saat itu . Di kalangan rakyat sekitar ia dikenal sebagai orang yang jujur ,baik,dan tegas dan ia sangat baik dan selalu membela orang-orang yang tertindas. Ia mencoba menyebarkan ajaran agama Katholik dengan berkeliling ke kampung-kampung sambil membawa lonceng di tangan untuk mengumpulkan anak-anak dan orang dewasa untuk diajarkan agama Katholik. Kegiatan misionaris Portugis tersebut berlangsung di Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, P ulau Siau, dan Sangir, kemudian menyebar ke Kalimantan dan Jawa Timur.
Namun Penyebaran agama Katholik di Maluku menjadi terhenti karena setelah terjadinya pembunuhan Sultan Hairun yang membuat rakyat Indonesia mulai membenci bangsa protugis.
Belanda di Indonesia
Pada abad yang ke-17 dinegara belanda sangat berbeda dengan dinegara protugis dan spanyol yang dimana belanda tidak lagi menganut agama khatolik namun berubah menjadi Kristen Protestan .da dinegara belanda sendiri mengantikan agama khatolik dinegaranya. VOC yang terbentuk pada tahun 1602 lampau memperoleh tanggung jawab untuk menyebarkan agama Kristen di Negara jajahanya. VOC sangat mendukung penyebaran agama Kristen Protestan dengan semboyan “siapa punya negara, dia punya agama”, lalu kemudian VOC menyuruh para penganut agama Katholik untuk ikut  masuk dalam  agama Kristen Protestan untuk merubah agama yang mulai tidak lagi digunakan dinegara belanda . VOC turut membiayai pendirian sekolah-sekolah dan membiayai upaya menerjemahkan injil ke dalam bahasa setempat. Di maksud dari semua itu VOC  memanfaatkan agar para pendeta agar para rakyat yang dijajah oleh VOC dan tunduk dengan VOC. namun hal tersebut sangat menurunkan harkat martabat seorang pendeta dalam masyarakat dan membuat VOC tidak disukai oleh para masyarakat.
Tokoh yang berperan dalam penyebaran agama Kristen diindonesia adalah Ludwig Ingwer Nommensen, Sebastian Danckaerts, Adriaan Hulsebos, dan Hernius.
Kegiatan yang dilakukan melalui. Menyebarkan agama Kristen Protestan di Maluku, Sangir, Talaud, Timor, Tapanuli, dan kota-kota besar di Jawa dan Sumatra.
b. Mendirikan Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu perkumpulan pemberi kabar Injil Belanda yang berusaha menyebarkan agama Kristen Protestan, mendirikan wadah gereja bagi jemaat di Indonesia seperti Gereja Protestan Maluku (GPM), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan mendirikan sekolah-sekolah yang menitikberatkan pada penyebaran agama Kristen Protestan.
Persebaran Agama Nasrani di Indonesia pada Masa Kolonial
Pada Saat VOC berkuasa, kegiatan misionaris Katholik terdesak oleh kegiatan zending Kristen Protestan, dan bertahan di Flores dan Timor. Namun sejak Daendels berkuasa, agama Katholik dan Kristen Protestan diberi hak sama, dan akhirnya  mulailah misionaris menyebarkan kembali agama Katholik terutama ke daerah-daerah yang belum terjangkau agama-agama lain.Melalui jalur-jakur perdagangan.
Penyebaran agama Kristen Protestan di Maluku menjadi giat setelah didirikan Gereja Protestan Maluku (GPM) tanggal 6 September 1935. Organisasi GPM menampung penganut Kristen Protestan di seluruh Maluku dan Papua bagian selatan. Penyebaran agama Kristen menjangkau Sulawesi Utara di Manado, Tomohon, Pulau Siau, Pulau Sangir Talaud, Tondano, Minahasa, Luwu, Mamasa dan Poso, serta di Nusa Tenggara Timur yang meliputi Timor, Pulau Ende, Larantuka, Lewonama, dan Flores. Adapun persebaran agama Katholik di Jawa semula hanya berlangsung di Blambangan, Panarukan, Jawa Timur. Namun, kemudian menyebar ke wilayah barat, seperti Batavia, Semarang, dan Jogjakarta.
Agama Kristen Protestan di Jawa Timur berkembang di Mojowarno, Ngoro dekat Jombang. Di Jawa Tengah meliputi Magelang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap, Ambarawa, Salatiga, Purworejo, Purbalingga, dan Banyumas. Di Jawa Barat pusat penyebaran agama Kristen terdapat di Bogor, Sukabumi, dan Lembang (Bandung). Di Sumatra Utara masyarakat Batak yang menganut agama Kristen berpusat di Angkola Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir, Sibolga, Buluh Hawar di Karo, Kabanjahe, Sirombu, dan kepulauan Nias. Kegiatan agama Kristen pada masyarakat Batak dipusatkan pada organisasi HKBP. Adapun di Kalimantan Selatan agama Kristen berkembang di Barito dan Kuala Kapuas. Di Kalimantan Barat umat Nasrani banyak terdapat di Pontianak. Di Kalimantan Timur banyak terdapat di Samarinda, Kalimantan Tengah di pemukiman masyarakat Dayak desa Perak dan Kapuas Kahayan.
Faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya agama Kristen berkembang di Indonesia pada waktu itu adalah:
a) Pada waktu itu agama Kristen dianggap sebagai identik dengan agama penjajah.yang membuat masyarakat Indonesia susah untuk menerima agama Kristen.
b) Pemerintah kolonial belanda  tidak menghargai prinsip dan pendapat persamaan derajat atara  manusia.
c) Lalu Sebagian besar rakyat Indonesia telah menganut agama lain yang menyulitkan agama Kristen menyebar luas disekitar wilayah Indonesia .
Uapaya yang dilakukan oleh para tokoh penyebar agama Kristen terus menyelusuri bdaerah-daerah yang sama sekali belum mengenali agama Kristen . mereka memperlakukan masyarakat dengan baik misalnya seperti mendirikan beberapa sekolah untuk rakyat lalu pengobatan bagi masyarakat yang kurang mampu.itu semua dilakukan agar masyarakat dapat menerima agama Kristen dengan baik tanpa menilai jelek terlebih dahulu.
Dalam perubahan arus besar dalam proses sosial dan perubahan masyarakat dapat ditemukan satu jenis proses dan perubahan sosial yang mempunyai warna dan nada sendiri, yang disebut sekularisasi. Kata “sekuralisasi “ berasal dari kata latin “ saeculum “ yang berarti “ dunia “ yaitu dunia apa adanya beserta keseluruhan nilai – nilainya yang sering disebut nilai duniawi. Dalam konteks pemikiran ini dunia dan nilai duniawi dipisahkan sama sekali dari agama, dan sebagai demikian dinilai baik. Jadi bukan hal jahat atau tercela. Dari kat dasar “ saeculum “ dibentuk kata “ saecularis “ atau “ sekular “ yang diberi arti “serba duniawi “ dalam arti yang baik. Lebih lanjut dari kata yang sama muncul pengertian “sekularisme “ dan “ sekularisasi “.
Ada dua macam sekularisme yaitu : sekularisme ekstrem dan sekularisme moderat. Tetapi dalam kenyataannya pengertian sekularisme hampir selalu diambil dalam arti yang ekstrem atau negatif.
Sekularisme ekstrem adalah pandangan hidup atau ideologi yang mencita – citakan otonomi nilai duniawi lepas dari campur tangan Tuhan dan pengaruh agama. Dalam kerangka ini dapat dimasukkan semua pandanagn hidup ateis, yang secara prinsipal – metodologis tidak memasukkan pengertian Tuhan yang transeden dalam teori dan praktek.
Sekularisme yang moderat adalah pandangan hidup ( ideologi ) yang mencita citakan otonomi nilai duniawi dengan mengikutsertakan Tuhan dan agama. Maka jenis pandanagan hidup yang teis dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apalagi pandangan hidup yang berdasarkan atas ajaran agama. Dua jenis sekularisme tersebut dijabarkan dalam usaha konkret atau gerakan yang disebut sekularisasi. Jadi kalau sekularisme adalah suatu ideologi, maka sekularisasi adalah suatu gerakan sosial.
Sekularisasi ialah suatu gerakan sosial yang diarahkan kepada terwujudnya otonomi dunia dan nilai duniawi dengan mengikutsertakan agama dan nilai – nilai keagamaan. Dalam anggapan umum dewasa ini sekularisasi mempunyai arti positif dan dapat diterima. Dalam semua gerakan penduniawian ( sekularisasi ) faktor kekuatan alam dan kemampuan manusia memegang peranan utama. Faktor – faktor agama yang bersifat tahayul dan ,metodologis disingkirkan jauh – jauh. Tetapi nilai – nilai religius yang telah dibersihkan dari unsur – unsur tahayul dan metodologis dipersilahkan memberikan pengaruh baiknya.. Jadi greja dikatakan berperan dalam penyatuan bangsa karna umat keristiani mengajarkan untuk saling mengasih sesama.
Lalu Pada tahun 1850, Dewan Injil Belanda menugaskan Herman Neubronner van der Tuuk untuk menerbitkan buku tata bahasa dan kamus bahasa Batak - Belanda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan misi-misi kelompok Kristen Belanda dan Jerman berbicara dengan masyarakat Toba dan Simalungun yang menjadi sasaran pengkristenan mereka.Karena mereka datang untuk menyebarkan agama Kristen sekaligus juga mengajarkan orang-orang batak tentang agama Kristen agar para masyarakat Sumatra utara tidak terus-terusan memuja dewa-dewi , tanpa mempercayai adanya Tuhan.
Orang yang pertama datang menyebarkan agama Kristen adalah Dr. Ludwig Ingwer Nommensen yang berasal dari  Jerman tdan pertama tiba diseketiar Danau Toba pada tahun 1861, dan sebuah misi pengkristenan dijalankan pada tahun 1881 dan dipimpin oleh Dr. Ludwig Ingwer Nommensen. Yang pertama kali diajarkan adalah Kitab Perjanjian Baru untuk pertama kalinya diterjemahkan ke bahasa Batak Toba oleh Nommensen pada tahun 1869 dan lalu penerjemahan Kitab Perjanjian Lama diselesaikan oleh P. H. Johannsen pada tahun 1891. Teks terjemahan tersebut dicetak dalam huruf  latin di Medan pada tahun 1893. Menurut H. O. Voorma, terjemahan ini tidak mudah dibaca, terlihat agak kaku dan sedikit sulit dimengerti , dan terdengar aneh bila dimasukkan kedalam bahasa Batak.
Masyarakat Toba dan sebagian Karo mengikuti agama Kristen dengan pesat karena kedatangan Dr. Ludwig Ingwer Nommensen ke Toba, dan pada awal abad ke-20 telah menjadikan Kristen sebagai identitas budaya Indonesia karna berkembang pesat. Pada masa ini merupakan periode kebangkitan kolonialisme Hindia-Belanda, yang dimana banyak orang Batak sudah tidak lagi  melakukan perlawanan lagi dengan pemerintahan kolonial. Perlawanan secara gerilya yang dilakukan oleh orang-orang Batak Toba berakhir pada tahun 1907, setelah pemimpin kharismatik mereka, Sisingamangaraja XII wafat.Namun situasi demikian dimanfaatkan oleh belanda untuk menguasai sekitar Sumatra utara dan mulai menindas masyarakat semua. Akhirnya mereka melakukan perlawanan terhadap belanda.
Jadi kenapa greja berperan dalam penyatuan bangsa karena didalam greja selalu diajarkan tentang bagaimana peduli satu sama lain didalam bangsa dan mengajarkan tentang kasih sesama . Jadi pada saat itu orang Kristen ikut berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan ntuk membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan belanda

DAFTAR PUSTAKA
http://www.hbis.wordpress.com/ Konversi Agama. Diakses tanggal 25 Februari 2010
http://5m4mp41.blogdetik.com/2009/04/16/sejarah-masuknya-agama-kristen-di-indonesia/comment-page-1/
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
http://www.pgi.or.id, Gereja di Indonesia, 15 Maret 2006.
http://www.wikipedia.org, Saksi Yehuwa, 15 Maret 2006
Buku
sejarah kelas XI IPS |
Hendropuspito, O.C. D.. 1983. Sosiologi Agama. Yogyakarta: Kanisius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar