Rabu, 02 Januari 2013

RUPIAH IRIAN BARAT



SEJARAH INDONESIA



Nama     : Renindita Meiyanti Hapsari
Prodi      : Usaha Jasa Pariwisata
No.Reg  : 4423-1268-79
Tahun    : 2012





SEJARAH/BIOGRAFI MATA UANG RUPIAH
    Mata uang rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu Pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama rupiah Hindia Belanda. Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang rupiah jawa sebagai pengganti.

    Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.Tepatnya pada tanggal 2 November 1949 merupakan hari ditetapkannya rupiah sebagai mata uang resmi Negara Indonesia dan mata uang rupiah dicetak serta diatur pengunaannya oleh Bank Indonesia. Walaupun saat itu Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.

     Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi didagangkan dengan pinalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi . Mata Uang Baru dalam sejarah nilai uang fungsi dan jenis jenis uang serta pembuatannya ternyata mengalami banyak cerita dan sejarah yang panjang di negara indonesia Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara Pemerintah Republik Indonesia belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank.
SEJARAH RUPIAH IRIAN BARAT
     Perkataan “rupiah” berasal dari perkataan “Rupee”, satuan mata uang India. Indonesia telah menggunakan mata uang Gulden Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Setelah tahun 1817, dikenalkan mata uang Gulden Hindia Belanda. Mata uang rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu Pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama rupiah Hindia Belanda. Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang rupiah jawa sebagai pengganti. Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.
Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.
    Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto. Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi didagangkan dengan pinalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi . Satuan di bawah rupiah.
RUPIAH IRIAN BARAT
Rupiah Irian Barat adalah mata uang khusus untuk Irian Barat (sebelumnya Papua Barat) antara tahun 1963 hingga 1973. Mata uang ini menggantikan gulden Papua Barat dan digantikan oleh rupiah Indonesia. Nilai mata uang ini adalah 1 rupiah Irian Barat = 18.9 Indonesian rupiah.
Koin yang dikeluarkan bernilai 1, 5, 10, 25 dan 50 sen. Sedangkan uang kertas Irian Barat bergambar Sukarno mirip dengan uang kertas seri Sukarno yang dicetak tahun 1960. Yang membedakan uang kertas Irian Barat dengan Rupiah Indonesia adalah uang kertas Irian Barat memiliki tulisan "IRIAN BARAT" dan bernomor seri dengan format "IBx999999".
Berlaku di Propinsi Irian Barat pada tahun 1963-1973 setelah Belanda meninggalkan daerah tersebut, seri Irian Barat ini digunakan sebagai pengganti uang gulden Nederlands Niew Guinea (akan dibahas di lain kesempatan). Semua uang kertas dalam seri ini walaupun bentuk, dan ukurannya sama dengan uang seri Sukarno tahun 1960 yang berlaku secara nasional, mempunyai warna yang berbeda serta terdapat cap IRIAN BARAT.
Berikut adalah cuplikan PENPRES (Penetapan Presiden) yang ditandatangani oleh Sukarno pada tgl 21 Februari 1963. Kurs yang ditetapkan pada waktu itu adalah 1 Irian Barat rupiah setara dengan 18,9 Indonesia rupiah.
Pasal 1.
Khusus untuk daerah Propinsi Irian Barat berlaku satuan uang Rupiah Irian Barat (disingkat I.B. Rp. .) dengan nilai perbandingan yang ditetapkan oleh Menteri Bank Sentral.
Pasal 2.
Pada saat berlakunya Penetapan Presiden ini didaerah Propinsi Irian Barat berlaku sebagai alat pembayaran yang sah:
a. uang kertas bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia khusus untuk daerah Propinsi Irian Barat,
b. uang kertas Pemerintah yang dikeluarkan oleh Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan khusus untuk daerah Propinsi Irian Barat,
c. uang logam yang dikeluarkan oleh Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan khusus untuk daerah Propinsi Irian Barat, disamping jenis-jenis uang yang beredar sebagai alat pembayaran yang sah didaerah Propinsi Irian Barat sebelum Penetapan Presiden ini berlaku.
Pasal 3.
(1) Selambat-lambatnya dalam waktu 7 bulan sejak berlakunya Penetapan Presiden ini, segala jenis uang logam dan uang kertas Pemerintah yang beredar sebagai alat pembayaran yang sah didaerah Propinsi Irian Barat sebelum Penetapan Presiden ini berlaku, ditarik dari peredaran dengan jalan penukaran dengan jenis-jenis uang rupiah tersebut pada pasal 2 sub a, b dan c, atas dasar nilai tukar yang akan ditetapkan oleh Menteri Bank Sentral.
(2) Sesudah jangka waktu penukaran yang ditentukan berdasarkan ketentuan tersebut pada ayat    pasal 3 berakhir, hak untuk menuntut penukaran hapus.
Pasal 4.
(1) Jenis-jenis uang tersebut pada pasal 2 tidak berlaku sebagai alat pembayaran yang sah diwilayah Republik Indonesia lainnya ditetapkan oleh Menteri Urusan Bank Sentral.
(2) Nilai perbandingan antara satuan Rupiah Irian Barat dan satuan rupiah yang berlaku diwilayah Republik Indonesia
Pecahan 1 rupiah
Berwarna kuning orange, pengaman bukan berupa tanda air tetapi kertas yang berserat halus. Nomor seri terdiri dari 3 huruf dan selalu dimulai dengan IB (Irian Barat), disusul 1 huruf lain dan 6 angka merah. Pecahan ini termasuk sulit ditemukan dalam kondisi UNC. Harga katalog adalah Rp. 500.000 perlembar UNC. Harga pasaran saat ini sekitar 2 kali lipatnya.
Pecahan 2,5 rupiah
Ukuran, gambar depan dan pengaman sama persis dengan pecahan sebelumnya, berwarna ungu, sistem penomoran sama dengan pecahan 1 rupiah. Lebih sulit ditemukan dan bernilai sedikit lebih tinggi daripada pecahan 1 rupiah. Harga katalog untuk kondisi UNC adalah Rp. 500 ribu. Harga sebenarnya sekitar 2 kali harga katalog.
Pecahan 5 rupiah
Mulai pecahan ini dan seterusnya mempunyai tanda air bergambar Sukarno. Sistem penomoran juga terdiri dari 3 huruf yang selalu dimulai dengan IB, semuanya berwarna merah. Harga saat ini sekitar Rp. 1,5 - 2 juta untuk kondisi UNC.
Pecahan 10 rupiah
Berwarna merah muda dan bertanda air Sukarno. Sistem penomoran juga sama dengan yang lainnya, selalu dimulai dengan IB dan berwarna merah. Harga UNC sekitar 1 juta rupiah lebih
Pecahan 100 rupiah
Merupakan pecahan terbesar sekaligus tersulit ditemukan. Berwarna hijau dengan watermark Sukarno. Nomor seri juga berwarna merah dan selalu dimulai dengan huruf IB. Kondisi UNC sangat-sangat sulit ditemukan dan bernilai jual sekitar 5 juta rupiah perlembar.
Uang logam Irian Barat
Selain uang kertas, ditebitkan pula uang logam yang terbuat dari alumunium. Pecahan yang beredar adalah : 1 sen, 5 sen, 10 sen, 25 sen, dan 50 sen (ada 2 variasi yaitu tahun 1962 dan 1965).
Dua variasi pecahan 50 sen Irian barat tahun 1962 dan 1965
Semua pecahan uang logam Irian Barat termasuk langka dan sukar dijumpai, apalagi dalam kondisi mulus. Harga perset lengkap untuk kondisi bagus sekitar 750 ribu rupiah.
Bentuk-bentuk lain
Selain bentuk beredar, ditemukan pula bentuk SPECIMEN nya, dan tidak seperti bentuk Specimen lainnya harga perset lengkap jenis ini jauh lebih murah dibandingkan versi beredarnya.
Mata uang rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu Pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama rupiah Hindia Belanda.  Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang rupiah jawa sebagai pengganti. Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu. Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaannya.

Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.

Seperti yang kita ketahui bahwa rupiah adalah mata uang dari Negara Indonesia. Sebagai bangsa yang dijajahnya yaitu WEST PAPUA dituntut untuk wajib menggunakannya. Dimulai dari nilai satu sen rupiah dan berakhir pada seratus ribu rupiah. “Trada rupiah, trada hidup,” kata mereka yang duduk dikursi empukh dan mereka yang mementingkan diri sendiri.

Rupiah adalah benda mati yang tak tentu. Namun, memunyai nilai yang membuat rupiah bisa berada pada siapa saja sesuai dengan kebutuhannya saat itu dan besok.
1960 Indonesia 5 Rupiah (Irian Barat) L000713 = $45.00
1960 Indonesia 5 Rupiah, Irian Barat provinsi masalah, pusat lipat berat dengan air mata 7mm di margin bawah, Pick: R3
UANG IRIAN BARAT SERI SOEKARNO
     Di antara semua seri Corporindo yang ada, seri soekarno mungkin adalah yang memucat poluler dan ulasan sangat dinikmati tidak terkecuali bagi mereka yang bukan penggemar Numismatik sekalipun. Uang seri inisial mudah dikenali.
    Walaupun sebenarnya mudah, namun untuk seorang pemula kemungkinan besar akan tetap membingungkan. Hal insial disebabkan karena tagihan dan soekarno memiliki banyak hormone dan versi inggris yang disamping itu juga memiliki versi inggris palsu yang di distribusikan nyaris sama banyaknya artikel baru. Agar lebih mudah, maka semua Corporindo dan ada gambar Soekarnonya ditampilkan dan digabungkan menjadi satu Auditan Inisial.
Papua di era transisi kekuasaan Belanda ke Indonesia
    Sebagai contoh dapat disebutkan disini pergantian uang Nieuw Guiena Gulden dengan rupiah Irian Barat. Mestinya pergantian dilakukan secara berangsur dalam waktu 5 tahun. Tetapi, mereka cepat-cepat menggantikannya dalam waktu 1-2 tahun dengan mata uang nasional. Padahal seharusnya mereka menunda karena ini daerah perwalian yang masih harus dibangun dan dibina.
    Diganti cepat supaya semua orang dapat menggunakan mata uang yang sama. Nilai Rupiah Irian Barat waktu itu lebih tinggi dari pada Rupiah Indonesia. Jadi sedikit barang-barang di toko-toko dari masa Belanda dibeli ramai-ramai dengan Rupiah Irian Barat sampai habis. Yang membeli adalah guru-guru dan para sukarelawan dari Indonesia yang ditugaskan kesini dan masyarakat setempat.
Tindakan Pilihan Bebas
     Dalam stadium berikutnya orang dapat memanfaatkan yang baik barang-barang yang dibeli oleh Sekretariat Irian Barat, yang dibayar dengan uang yang diperuntukkan bagi pengembangan Irian. Uang ini terutama di tahun-tahun pertama pemerintahan Indonesia lumayan banyaknya. Pada tahun 1964 jumlah yang dicadangkan untuk itu kira kira 33 juta US Dolar, artinya hanya 10 juta dolar lebih kurang dari pada sumbangan tahunan dizaman Belanda. Namun, tidak diketahui sejauh mana jumlah0jumlah ini benar-benar tersedia. Pembelian dan pengangkutan barang-barang yang diperuntukan untuk Irian Barat diatur oleh secretariat Irian Barat di Jakarta, dimana lebih lanjut digunakan perusahaan-perusahaan impor yang diorganisasikan oleh penguasa. Juga didistribrusi di Irian Barat diatur melalui beberapa titik, dimana PT Irian Bhakti mempermainkan peran sentral.
REFERENSI :
5. Banknotes and Coins

7. Papua di era transisi kekuasaan Belanda ke Indonesia   By Leontine E. Visser, Amapon Jos Marey

8. Tindakan Pilihan Bebas    By P. J. Drooglever

Tidak ada komentar:

Posting Komentar