SEJARAH
INDONESIA
Nama :
Renindita Meiyanti Hapsari
Prodi :
Usaha Jasa Pariwisata
No.Reg :
4423-1268-79
Tahun :
2012
SEJARAH/BIOGRAFI
MATA UANG RUPIAH
Mata uang
rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu Pendudukan Jepang
sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama rupiah Hindia Belanda. Setelah
berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank
Indonesia) memperkenalkan mata uang rupiah jawa sebagai pengganti.
Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.Tepatnya pada tanggal 2 November 1949 merupakan hari ditetapkannya rupiah sebagai mata uang resmi Negara Indonesia dan mata uang rupiah dicetak serta diatur pengunaannya oleh Bank Indonesia. Walaupun saat itu Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.
Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi didagangkan dengan pinalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi . Mata Uang Baru dalam sejarah nilai uang fungsi dan jenis jenis uang serta pembuatannya ternyata mengalami banyak cerita dan sejarah yang panjang di negara indonesia Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara Pemerintah Republik Indonesia belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank.
Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.Tepatnya pada tanggal 2 November 1949 merupakan hari ditetapkannya rupiah sebagai mata uang resmi Negara Indonesia dan mata uang rupiah dicetak serta diatur pengunaannya oleh Bank Indonesia. Walaupun saat itu Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.
Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi didagangkan dengan pinalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi . Mata Uang Baru dalam sejarah nilai uang fungsi dan jenis jenis uang serta pembuatannya ternyata mengalami banyak cerita dan sejarah yang panjang di negara indonesia Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara Pemerintah Republik Indonesia belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank.
SEJARAH
RUPIAH IRIAN BARAT
Perkataan “rupiah” berasal dari perkataan
“Rupee”, satuan mata uang India. Indonesia telah menggunakan mata uang Gulden
Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Setelah tahun 1817, dikenalkan mata uang
Gulden Hindia Belanda. Mata uang rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi
pada waktu Pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama rupiah
Hindia Belanda. Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans
Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang rupiah
jawa sebagai pengganti. Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu
dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa
itu.
Sejak 2 November 1949,
empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah sebagai mata uang
kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah
mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan
1974 di Irian Barat.
Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan
nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto. Rupiah
merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi didagangkan dengan pinalti
disebabkan kadar inflasi yang tinggi . Satuan di bawah rupiah.
RUPIAH
IRIAN BARAT
Rupiah
Irian Barat adalah mata uang khusus untuk Irian Barat
(sebelumnya Papua Barat) antara tahun 1963 hingga 1973. Mata uang ini
menggantikan gulden Papua Barat dan digantikan oleh rupiah
Indonesia. Nilai mata uang ini adalah 1 rupiah Irian Barat = 18.9
Indonesian rupiah.
Koin yang dikeluarkan bernilai 1, 5, 10, 25 dan
50 sen. Sedangkan uang kertas Irian Barat bergambar Sukarno mirip dengan
uang kertas seri Sukarno yang dicetak tahun 1960. Yang membedakan uang
kertas Irian Barat dengan Rupiah Indonesia adalah uang kertas Irian Barat
memiliki tulisan "IRIAN BARAT" dan bernomor seri dengan format
"IBx999999".
Berlaku di Propinsi Irian Barat pada tahun
1963-1973 setelah Belanda meninggalkan daerah tersebut, seri Irian Barat ini
digunakan sebagai pengganti uang gulden Nederlands Niew Guinea (akan dibahas di
lain kesempatan). Semua uang kertas dalam seri ini walaupun bentuk, dan
ukurannya sama dengan uang seri Sukarno tahun 1960 yang berlaku secara
nasional, mempunyai warna yang berbeda serta terdapat cap IRIAN BARAT.
Berikut adalah cuplikan PENPRES (Penetapan
Presiden) yang ditandatangani oleh Sukarno pada tgl 21 Februari 1963. Kurs yang
ditetapkan pada waktu itu adalah 1 Irian Barat rupiah setara dengan 18,9 Indonesia
rupiah.
Pasal 1.
Khusus untuk daerah Propinsi Irian Barat berlaku
satuan uang Rupiah Irian Barat (disingkat I.B. Rp. .) dengan nilai perbandingan
yang ditetapkan oleh Menteri Bank Sentral.
Pasal 2.
Pada saat berlakunya Penetapan Presiden ini didaerah
Propinsi Irian Barat berlaku sebagai alat pembayaran yang sah:
a. uang kertas bank yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia khusus untuk daerah Propinsi Irian Barat,
b. uang kertas Pemerintah yang dikeluarkan oleh
Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan khusus untuk daerah
Propinsi Irian Barat,
c. uang logam yang dikeluarkan oleh Menteri
Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan khusus untuk daerah Propinsi Irian
Barat, disamping jenis-jenis uang yang beredar sebagai alat pembayaran yang sah
didaerah Propinsi Irian Barat sebelum Penetapan Presiden ini berlaku.
Pasal 3.
(1) Selambat-lambatnya dalam waktu 7 bulan sejak
berlakunya Penetapan Presiden ini, segala jenis uang logam dan uang kertas
Pemerintah yang beredar sebagai alat pembayaran yang sah didaerah Propinsi
Irian Barat sebelum Penetapan Presiden ini berlaku, ditarik dari peredaran
dengan jalan penukaran dengan jenis-jenis uang rupiah tersebut pada pasal 2 sub
a, b dan c, atas dasar nilai tukar yang akan ditetapkan oleh Menteri Bank
Sentral.
(2) Sesudah jangka waktu penukaran yang
ditentukan berdasarkan ketentuan tersebut pada ayat pasal 3 berakhir, hak untuk menuntut
penukaran hapus.
Pasal 4.
(1) Jenis-jenis uang tersebut pada pasal 2 tidak
berlaku sebagai alat pembayaran yang sah diwilayah Republik Indonesia lainnya
ditetapkan oleh Menteri Urusan Bank Sentral.
(2) Nilai perbandingan antara satuan Rupiah Irian
Barat dan satuan rupiah yang berlaku diwilayah Republik Indonesia
Pecahan 1
rupiah
Berwarna kuning orange, pengaman bukan berupa
tanda air tetapi kertas yang berserat halus. Nomor seri terdiri dari 3 huruf
dan selalu dimulai dengan IB (Irian Barat), disusul 1 huruf lain dan 6 angka
merah. Pecahan ini termasuk sulit ditemukan dalam kondisi UNC. Harga katalog
adalah Rp. 500.000 perlembar UNC. Harga pasaran saat ini sekitar 2 kali
lipatnya.
Pecahan
2,5 rupiah
Ukuran, gambar depan dan pengaman sama persis
dengan pecahan sebelumnya, berwarna ungu, sistem penomoran sama dengan pecahan
1 rupiah. Lebih sulit ditemukan dan bernilai sedikit lebih tinggi daripada
pecahan 1 rupiah. Harga katalog untuk kondisi UNC adalah Rp. 500 ribu. Harga
sebenarnya sekitar 2 kali harga katalog.
Pecahan 5
rupiah
Mulai pecahan ini dan seterusnya mempunyai tanda
air bergambar Sukarno. Sistem penomoran juga terdiri dari 3 huruf yang selalu
dimulai dengan IB, semuanya berwarna merah. Harga saat ini sekitar Rp. 1,5 - 2
juta untuk kondisi UNC.
Pecahan 10
rupiah
Berwarna merah muda dan bertanda air Sukarno.
Sistem penomoran juga sama dengan yang lainnya, selalu dimulai dengan IB dan
berwarna merah. Harga UNC sekitar 1 juta rupiah lebih
Pecahan
100 rupiah
Merupakan pecahan terbesar sekaligus tersulit
ditemukan. Berwarna hijau dengan watermark Sukarno. Nomor seri juga berwarna
merah dan selalu dimulai dengan huruf IB. Kondisi UNC sangat-sangat sulit
ditemukan dan bernilai jual sekitar 5 juta rupiah perlembar.
Uang logam
Irian Barat
Selain uang kertas, ditebitkan pula uang logam
yang terbuat dari alumunium. Pecahan yang beredar adalah : 1 sen, 5 sen, 10
sen, 25 sen, dan 50 sen (ada 2 variasi yaitu tahun 1962 dan 1965).
Dua
variasi pecahan 50 sen Irian barat tahun 1962 dan 1965
Semua pecahan uang logam Irian Barat termasuk
langka dan sukar dijumpai, apalagi dalam kondisi mulus. Harga perset lengkap
untuk kondisi bagus sekitar 750 ribu rupiah.
Bentuk-bentuk
lain
Selain bentuk beredar, ditemukan pula bentuk
SPECIMEN nya, dan tidak seperti bentuk Specimen lainnya harga perset lengkap
jenis ini jauh lebih murah dibandingkan versi beredarnya.
Mata uang rupiah pertama kali diperkenalkan
secara resmi pada waktu Pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan
nama rupiah Hindia Belanda. Setelah
berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank
Indonesia) memperkenalkan mata uang rupiah jawa sebagai pengganti. Mata uang
gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak
kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu. Sejak 2 November 1949, empat tahun
setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaannya.
Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.
Seperti yang kita ketahui bahwa rupiah adalah mata uang dari Negara Indonesia. Sebagai bangsa yang dijajahnya yaitu WEST PAPUA dituntut untuk wajib menggunakannya. Dimulai dari nilai satu sen rupiah dan berakhir pada seratus ribu rupiah. “Trada rupiah, trada hidup,” kata mereka yang duduk dikursi empukh dan mereka yang mementingkan diri sendiri.
Rupiah adalah benda mati yang tak tentu. Namun, memunyai nilai yang membuat rupiah bisa berada pada siapa saja sesuai dengan kebutuhannya saat itu dan besok.
Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.
Seperti yang kita ketahui bahwa rupiah adalah mata uang dari Negara Indonesia. Sebagai bangsa yang dijajahnya yaitu WEST PAPUA dituntut untuk wajib menggunakannya. Dimulai dari nilai satu sen rupiah dan berakhir pada seratus ribu rupiah. “Trada rupiah, trada hidup,” kata mereka yang duduk dikursi empukh dan mereka yang mementingkan diri sendiri.
Rupiah adalah benda mati yang tak tentu. Namun, memunyai nilai yang membuat rupiah bisa berada pada siapa saja sesuai dengan kebutuhannya saat itu dan besok.
1960 Indonesia 5 Rupiah
(Irian Barat) L000713 = $45.00
1960 Indonesia 5 Rupiah, Irian Barat provinsi masalah, pusat lipat berat dengan air mata 7mm di margin bawah, Pick: R3
UANG IRIAN BARAT SERI SOEKARNO
Di antara semua seri Corporindo yang ada,
seri soekarno mungkin adalah yang memucat poluler dan ulasan sangat dinikmati
tidak terkecuali bagi mereka yang bukan penggemar Numismatik sekalipun. Uang
seri inisial mudah dikenali.
Walaupun sebenarnya mudah, namun untuk
seorang pemula kemungkinan besar akan tetap membingungkan. Hal insial disebabkan
karena tagihan dan soekarno memiliki banyak hormone dan versi inggris yang
disamping itu juga memiliki versi inggris palsu yang di distribusikan nyaris
sama banyaknya artikel baru. Agar lebih mudah, maka semua Corporindo dan ada
gambar Soekarnonya ditampilkan dan digabungkan menjadi satu Auditan Inisial.
Papua di
era transisi kekuasaan Belanda ke Indonesia
Sebagai
contoh dapat disebutkan disini pergantian uang Nieuw Guiena Gulden dengan
rupiah Irian Barat. Mestinya pergantian dilakukan secara berangsur dalam waktu
5 tahun. Tetapi, mereka cepat-cepat menggantikannya dalam waktu 1-2 tahun
dengan mata uang nasional. Padahal seharusnya mereka menunda karena ini daerah
perwalian yang masih harus dibangun dan dibina.
Diganti
cepat supaya semua orang dapat menggunakan mata uang yang sama. Nilai Rupiah
Irian Barat waktu itu lebih tinggi dari pada Rupiah Indonesia. Jadi sedikit
barang-barang di toko-toko dari masa Belanda dibeli ramai-ramai dengan Rupiah
Irian Barat sampai habis. Yang membeli adalah guru-guru dan para sukarelawan
dari Indonesia yang ditugaskan kesini dan masyarakat setempat.
Tindakan
Pilihan Bebas
Dalam stadium berikutnya orang dapat
memanfaatkan yang baik barang-barang yang dibeli oleh Sekretariat Irian Barat,
yang dibayar dengan uang yang diperuntukkan bagi pengembangan Irian. Uang ini
terutama di tahun-tahun pertama pemerintahan Indonesia lumayan banyaknya. Pada
tahun 1964 jumlah yang dicadangkan untuk itu kira kira 33 juta US Dolar,
artinya hanya 10 juta dolar lebih kurang dari pada sumbangan tahunan dizaman
Belanda. Namun, tidak diketahui sejauh mana jumlah0jumlah ini benar-benar
tersedia. Pembelian dan pengangkutan barang-barang yang diperuntukan untuk
Irian Barat diatur oleh secretariat Irian Barat di Jakarta, dimana lebih lanjut
digunakan perusahaan-perusahaan impor yang diorganisasikan oleh penguasa. Juga
didistribrusi di Irian Barat diatur melalui beberapa titik, dimana PT Irian
Bhakti mempermainkan peran sentral.
REFERENSI
:
5.
Banknotes and Coins
Tidak ada komentar:
Posting Komentar